Puluhan Pasien HD Terancam, RSUIK Kisaran Stop Pelayanan

Sentralberita – Asahan | Puluhan pasien Haemodialisa (HD) atau yang lebih dikenal dengan sebutan cuci darah terancam, pasalnya pihak management Rumah Sakit Umum Ibu Kartini (RSUIK) Kisaran yang memiliki 13 mesin pencuci darah memberhentikan pelayanan.
Hal itu ditegaskan Mujiono (62) salah seorang keluarga pasien saat berbincang degan sejumlah awak media di salah satu warung kopi di Kota Kisaran, Minggu (8/4), pihak RSUIK Kisaran memberhentikan layanan cuci darah terhadap pasien yang selama ini telah mendapatkan pelayanan, tegas Mujiono dengan wajah penuh cemas.
“Selama ini, istri saya yang merupakan pasien BPJS Kesehatan mendapatkan pelayanan cuci darah dan sejak tanggal 5 April kemarin layanan itu distop tanpa alasan yang jelas dari pihak rumah sakit”, tutur warga Jalan Rebung Lingkungan II Kelurahan Siumbut Umbut Kecamatan Kota Kisaran Timur itu.
Ketika ditanya, bagaimana sistem pelayanan yang selama ini didapatkan oleh pasien jika melakukan cuci darah di RSUIK Kisaran tersebut,”pelayanan yang diberikan cukup baik, namun hanya saja pihak pasien terkadang merasa kesulitan dikarenakan harus mendahulukan biaya untuk menyiapkan darah”,jelasnya.
“Benar biaya itu akan diganti oleh pihak rumah sakit setelah keluar klaim dari BPJS, namun jadi memberatkan jika harus menyiapkan dana Rp.680.000,- untuk dua kantong darah setiap bulannya”,pungkasnya.

Terpisah, Nandang Suaidah Operational Manager Kartini Sentra Medika Rumah Sakit Ibu Kartini (KSM RSIK) Kisaran ketika dikonfirmasi melalui aplikasi WhatsApp membenarkan jika pihak management sejak tanggal 5 April 2018 menutup sementara layanan Haemodialisa (HD) hingga waktu tertentu.
Berdasarkan intruksi resmi Direktur KSM RSIK Kisaran, bahwa layanan HD di RSIK untuk sementara ditutup hingga batas waktu tertentu, karena akan dilakukan renovasi bangunan ruangan HD untuk menjadi lebih layak sesuai acuan Standar Nasional Akreditas Rumah Sakit dalam program Pencegahan Pengendalian Infeksi (PPI), jelasnya.
Kemudian, pihak KSM RSIK saat ini sedang melakukan sosialisasi kepada seluruh pasien yang selama ini mendapatkan pelayanan sebab sejak tanggal 12 April nanti seluruh pelayanan HD diberhentikan, “kami berharap agar seluruh pasien untuk dapat memakluminya, sebab perbaikan yang dilakukan semata untuk layanan yang lebih baik”, tegas Nandang sembari mengatakan jika sudah selesai renovasi pihaknya akan mengumumkan secara resmi lewat media.(SB/sus)