Ribuan Nelayan Tradisional Nyatakan Siap Mandi Darah

Sentralberita – Asahan | Nelayan tradisional nyatakan siap mandi darah, jika Pemerintah tidak bisa menyelesaikan dengan bijak persoalan tank kerang yang menyerobot batas wilayah tangkap di laut.
Hal itu ditegas ribuan nelayan dari tiga desa yang meliputi, Kuala Silo, Kuala Tambun Tulang dan desa Kuala Sei Baru, Selasa (27/3) saat menggelar aksi solidaritas di desa Kuala Silo Baru serta penandatanganan di kain putih sepanjang 50 meter yang berisikan pernyataan sikap yang ditujuhkan kepada presiden Republik Indonesia Ir Joko Widodo.
Ribuan nelayan yang merasa lokasi tangkapnya diserobot oleh Tank Kerang itu dengan tegas menyatakan :
- Pertama dengan tegas menolak beroprasinya tank kerang (Dredges) di perairan Tanjungbalai Asahan
- Meminta kepada Bapak Kapolri agar mencopot Kasat Pol Air Tanjungbalai karena tidak koopratif dalam menjalankan tugas dan mengabaikan kesepakatan nelayan yang telah dilakukan pada tanggak 4 Februari 2018 di Mapolsek Airjoman, yang dihadiri oleh instansi terkait dan menuntut komitmen aparat hukum untuk mengawal kesepakatan bersama
- Meminta kepada KKP (Kementrian Perikanan dan Kelautan) agar meninjau kembali alat tangkap nelayan di Asahan dan mohon berlaku tegas.
- Kami atas nama nelayan tradisional Asahan Provinsi Sumatera Utara, siap mandi darah apabilah permasalahan ini tidak bisa diselesaikan dengan bijak sehingga pada akhirnya nanti kami main hakim sendiri, “Moto Kami Tidak Pernah Mundur selangkah walaupun harus menggalang tanah,”.
Ditempat yang sama, salah seorang tokoh nelayan tradisional Abdul Wahab saat berorasi dengan nada berapi – api menegaskan, “jika ada keadilan di langit, kami siap menjemputnya dan jika keadilan itu di dalam tanah, kami siap masuk kedalamnya”, cetusnya.
Kami ingin menikmati rezeki seperti yang mereka nikmati, mengapa wilayah tangkap kami dijajah dan diintimidasi, ungkapnya.
Sementara Kepala desa Silo Baru Ahmad Sofyan dengan tegas menyatakan, agar pihak terkait dapat menjembatani persoalan yang dihadapi nelayan tradisional dan pihak – pihak yang sudah menyepakati kesepakatan agar mentaati.
“Kain putih yang berisikan pernyataan sikap dengan ditandatangani oleh ribuan nelayan akan dikirimkan ke Bapak Presiden RI Ir Joko Widodo,”jelasnya.(SB/sus)