Djarot Kagumi Candi Bahal Portibi: Peninggalan Sejarah yang Harus Dilestarian dan Diwariskan

Sentralberita| Paluta~Kunjungan H. Djarot Saiful Hidayat dan rombongan ke Candi Bahal I Portibi, Paluta, Kamis (8/3/2018), adalah sebuah candi peninggalan sejarah abad ke-11 sampai 14 Kerajaan Panai, di Jawa zaman Sriwijawa. Djarot kagum betapa hebatnya peradaban di Sumut.

“Coba bayangkan sudah beratus tahun ternyata Batubara di Candi ini tidak berlumut, tidak pake semen. Ini sejarah harus diwariskan dan dilestarikan: Tempat ini adalah cagar budaya bangsa. Tempat agama Budha merayakan Hari Waisyak setiap tahun.
“Ujar Djarot berpasangan dengan Sihar Sitorus nomor 2 pada Pilgubsu ini.

Zulfan Harahap (Penjaga/juru kunci) menyebutkan masih minimnya biaya perawatan dan berharap kepada Djarot, calon Gubernur agar menjadikan destinasi wisata.

Baca Juga :  Pemkab Simalungun Gelar Peringatan HAN Ke 40 Tahun 2024 di Kota Perdagangan

Langkah demi langkah Djarot menaiki kaki candi tersebut sambil memandang keindahan alam disisi candi. Dengan dipandu Zulfan mereka terus saling tukar informasi. “Sungguh hebatnya keragaman budaya dan peninggalan sejarahnya di Sumut,”ujar Djarot seraya mengungkapkan hal itu sebagai potensi kekayaan khasanah bangsa khusnya di Sumatera Utara yang harus dilestarikan, apalagi selama ini candi tersebut pengelolaan terkesan memprihatinkan.

Potensi wisata Sumatera Utara memang luar biasa, selain alamnya yang begitu indah, di beberapa daerah Sumatera Utara juga memiliki ragam budaya, kuliner dan berbagai artefak peninggalan masa lampau, yang luar biasa dan bernilai sejarah yang tinggi.

Candi Bahal Portibi. Candi yang terletak di kabupaten yang memiliki letak geografis yang meliputi dataran, perbukitan dan pegunungan serta potensi keindahan alamnya, membuat daerah ini kerap menjadi objek kunjungan wisatawan dalam dan mancanegara.

Baca Juga :  Lomba Solu Bolon Turut Meriahkan Aquabike 2024 di Danau Toba, Berhasil Pukau Para Rider dan Wisatawan

Kalau kita berjalan dari pusat kota Gunung Tua, sekitar 15 Km, kita akan sampai ke sebuah desa bernama Desa Bahal. Sekitar 1 km kedepan, kita akan menemukan sungai indah, bernama Sungai Batang Pane. Nah, di pinggiran sungai itulah letak candi peninggalan ribuan tahun lalu ini. Ada tiga candi berdekatan disana, namun yang paling utama disebut candi Bahal.(SB/01)

Tinggalkan Balasan

-->