Sadis! Lagi Hamil 6 Bulan, Pacar Bakar Hingga Tewas, Akhirnya Dituntut Hukuman Mati

Sentralberita| Pekanbaru~Meski dituntut hukuman mati, ekspresi Adi terlihat tenang. Adi menyatakan akan mengajukan pembelaan atau pledoi pada persidangan selanjutnya.
Menurut penasehat hukum terdakwa, Azman Hadi, perbuatan kliennya memang terbilang sadis. Namun, Azman menilai hukuman yang dijatuhkan jaksa itu terlalu berat.
“Kami akui perbuatan terdakwa sadis. Namun terdakwa seharusnya memiliki kesempatan untuk bertaubat,” kata Azman.
Jaksa Penuntut Umum Kejari Pekanbaru menuntut Supriyadi alias Adi (27) dengan hukuman mati. Perkaranya, Adi membakar kekasihnya Ema Desriati (21) yang tengah hamil 6 bulan hingga tewas. Dia terbukti bersalah melanggar Pasal 340 KUHP tentang Pembunuhan Berencana.
“Menuntut terdakwa Supriyadi bersalah melakukan tindak pidana sebagaimana dakwaan primer, Pasal 340 KUHP dengan pidana mati,” ujar Jaksa Eric, di hadapan majelis hakim Pengadilan Negeri Pekanbaru yang diketuai Bambang Myanto, Selasa (6/3).
Dalam dakwaan jaksa, pembunuhan dilakukan Adi pada 15 Agustus 2017 sekitar pukul 22.00 WIB, di Jalan Yos Sudarso KM 08, RT 01 RW 09, Kelurahan Umban Sari, Kecamatan Rumbai Kota Pekanbaru. Sebelumnya, terdakwa janjian bertemu dengan korban.
Setelah menjemput korban, Adi membawanya ke Jalan Yos Sudarso KM 8. Di sana, mereka bermesraan dan melakukan hubungan badan di dekat semak belukar meski korban dalam keadaan hamil.
Setelah itu, korban kembali meminta Adi untuk bertanggungjawab agar segera menikahinya karena kehamilannya semakin besar. Merasa terus didesak dan tak punya uang, Adi menjadi emosi dan menarik jilbab yang dikenakan korban.
Adi mencekik leher korban hingga tak bernyawa. Untuk menghilangkan jejak, Adi membakar korban. Setelah itu, jasad korban ditinggalkan begitu saja di pinggir jalan yang ditumbuhi semak belukar.(SB/mc)