HMI Bantah Dukung Aksi Bela Kapolres Asahan
Sentralberita| Medan~Himpunan Mahasiswa Islam Cabang Kisaran membantah ikut terlibat aksi demontrasi mendukung Kapolres Asahan AKBP Kobul Syahrin Ritonga agar tetap bertahan menjadi Kapolres Asahan yang dilaksanakan di Depan Mapolres Asahan pada Jumat siang.
HMI Cabang Kisaran malah meminta Kapolda Sumut Irjen Pol Paulus Waterpau untuk mengusut dugaan kasus tangkap lepas terahadap Bandar narkoba, sebagaimana issu yang beredar belakangan ini, kalau memang orang no 1 di polres asahan itu tidak terlibat, knpa juga mesti ada yang aksi seolah – olah ada yg sengaja membuat aksi tersebut, Jumat (9/2/2018)
Ketua Umum HMI Cabang Kisaran Adytio Setiawan mengatakan kalau ada yang mengaku ngaku membawa nama HMI Cabang Kisaran, itu tidak benar.
“Saya membantahnya, tidak benar HMI mendukung Kapolres agar tetap bertahan. Kami juga mendorong agar kasus yang melibatkan beliau untuk diusut tuntas,” katanya.
Tio menegaskan untuk mengambil keputusan di HMI, ada mekanismenya, melalui rapat rapat resmi, jadi tidak seenaknya membawa bendera HMI melakukan aksi menolak atau mendukung.
HMI Cabang Kisaran meminta Kapolres Asahan atau pun orang yang bertanggungjawab dalam aksi dukungan tersebut memberikan klarifikasi kepada organisasi dan publik. “Ini namanya sama saja dengan menjual dan menjelekkan organisasi HMI,” pintanya.
Diakhir keterangannya, Tio meminta Kapolda Sumut Irjen Pol Paulus Waterpau untuk segera memproses tuduhan tangkap lepas terhadap Kapolres Asahan AKBP Kobul Ritonga, nantinya bila terbukti maka sangat layak untuk diberikan hukuman.
“Ya paling tidak jabatannya dicopot apabila terbukti, itu sudah layak,” tegasnya. Kalau Memang tidak terbukti saya Selaku pimpinan di HMI sangat Mengapresesi kinerja dari polres asahan yang tetap komitmen dalam memberantas narkoba.
Sebelumnya, dua puluhan massa menggelar aksi demontrasi di depan Mapolres Asahan, sebagai bentuk dukungan terhadap Kapolres karena dinilai positif terhadap kinerjanya. Peserta aksi mengaku dari HMI Cabang Kisaran dan beberapa unsur lainnya.
Aksi ini dilakukan sebagai bentuk aksi tandingan atas aksi puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Kumpulan Anak Perantau Asahan (KAPAS) DI Mapolda Sumut yang meminta Kapolres Asahan dicopot dari jabatannya dan diperiksa karena melakukan lepas tangkap terhadap Bandar narkoba Samsul alias Kecubung dengan barang bukti dua paket besar sabu sekitar 4 gram, Ramadani Wijaya dengan barang bukti 12 gram sabu, Ucok, Bandar narkoba yang ditangkap di Bagan Asahan dan pemusnahan barang bukti sabu sebanyak 1,2 kilogram yang diduga palsu karena tidak melibatkan tim Laboratorium