AMPT Nilai Infort Beras Bedampak Bagi Petani, Tolak Kehadiran Presiden Jokowi pada Panen Raya
Sentralberita| Medan~Pengurus Daerah Aliansi Masyarakat Petani Tertindas ( AmPT) Sumatera Utara menilai inport beras yang dilakukan pemerintah sangat berdampak bagi masyarakat petani, menurunnya daya beli masyarakat dan turunnya harga gabah petani merupakan dampak dari kebijakan pemerintah yang tidak populis dan tidak berpihak pada petani. Belum lagi persoalan para tengkulak yang memasang harga beli gabah petani dengan sangat rendah. Ungkap Darwin Sipahutar sebagai Korda AmPT Sumatera Utara.
Masyarakat petani Kecamatan Kualuh Hilir, Labuhanbatu Utara dalam waktu dekat ini akan menghadapi musim panen pada Februari mendatang, tentunya harapan masyarakat petani Kualuh Hilir ada lonjakan harga yang tinggi terhadap hasil panen mereka, sehingga segala hutang piutang sewaktu bercocok tanam bisa terlunasi kepada tengkulak, namun sepertinya harapan itu hanya tinggal harapan saja, setiap tahun harga gabah masyarakat selalu dibeli tengkulak dengan harga murah.
Yang sangat mengherankan bagi kami adalah ditengah menurunnya harga gabah petani, akan dilangsungkan kegiatan seremonial panen raya di Kecamatan Kualuh Hilir tepatnya di desa Teluk Piai dengan menghadirkan Presiden Jokowi, lalu kemudian pertanyaan kami apa kaitannya dengan harga gabah yang menurun, memangnya presiden mampu memaksa para tengkulak untuk membeli gabah masyarakat dengan harga tinggi, oleh karenanya kegiatan ini sangat disayangkan ditengah inport beras dan menurunnya harga gabah petani. Terang Darwin Sipahutar
Kami sebagai penggiat pertanian Sumatera Utara dengan tegas menolak pelaksanaan seremoni panen raya tersebut, karena kami anggap pelaksanaan itu tidak membawa perubahan yang signifikan pada petani padi di Kualuh Hilir, persoalannya bukan tentang Presiden Jokowi mau hadir tapi substansi dari pelaksanaan kegiatan pesta panen raya tersebut tidak membawa dampak perubahan bagi masyarakat. Petani disana itu kan untuk modal bercocok tanam saja harus berhutang terlebih dahulu kepada tengkulak, jika sudah panen hasilnya hanya cukup bayar hutang saja, bahkan ironisnya untuk bekal makan sehari-hari saja sudah ludes diangkut para tengkulak.
Jadi kami berharap kepada pelaksana kegiatan pesta panen raya jangan lagi menambah derita masyarakat, masyarakat sudah susah jangan sampai kemudian pelaksanaan panen raya ini menjadi ajang politik mengingat tahun 2018 dan 2019 adalah tahun politik, kehadiran Presiden Jokowi nantinya akan bermuatan politis yang diboncengi aksi pesta panen raya, apalagi Sumatera Utara sedang memasuki tahapan penetapan calon Gubernur Sumut, tentunya ini akan membawa ajang politik nantinya. Bukan hasil panennya dibahas melainkan dukung mendukung kepentingan, tutup Darwin Sipahutar.(SB/01)