Ketua BKOW Kemalawati SH: “ Perempuan Jangan Cuma Manut-manut”
![](http://sentralberita.com/wp-content/uploads/2018/01/sh.jpg)
Sentralberita| Medan~Wanita yang bersuara vocal ini Kemalawati EA, SH sudah kenyang menjalani seabreg profesi. Mantan anggota dewan yang juga Ketua BKOW ( Badan Kerja Sama Organisasi Wanita ) Sumatera Utara untuk periode yang kedua kalinya. Yuk… kita intip kegiatannya yang lain.
Sebagai Ketua BKOW Sumatera Utara, Kemalawati, SH punya program-program yang harus direalisasikan untuk tahun 2018 ini. “ BKOW selalu menyesuaikan programnya yang saat ini sedang terjadi. Misalnya, saat ini kita di seluruh Indonesia, terutama di Sumatera Utara akan mengadakan Pilkada. Jadi, seperti yang sudah-sudah saya akan memanggil para istri-istri Kandidat calon Gubsu dan Cawagubsu untuk memberikan visi, misi dan konsep para ibu-ibu ini untuk memberdayakan kaum perempuan di Sumatera Utara. Kami juga akan undang organisasi-organisasi wanita sekitar 500 orang,” kata Kemalawati memulai perbincangan di kantor BKOW di Wisma Kartini, Jl Cik Di Tiro, kemarin.
Nanti, kata Kemalawati, setiap yang jadi Ketua Penasehat BKOW adalah ibu gubernur yang akan terpilih. “ Bagaimana pandangan mereka tentang perempuan Sumatera Utara sehingga melahirkan ide-ide yang tentu akan mereka sampaikan ke suami nantinya,” aku ibu 2 anak ini.
Menurut Kemalawati, pihaknya berharap dengan partai-partai politik bagaimana pandangan mereka dengan perempuan. “ Bagaimana mereka memperhatikan kader perempuan mereka dan apa yang sudah mereka lakukan.”
“ Jika partai politik memilih kader mereka sendiri. Otomatis akan menghasilkan buah pikiran yang baik. Kalau kader perempuan yang jadi wakil rakyat buat nilai lebih. Namun, banyak kita lihat menduduki jabatan strategis itu asal perempuan saja agar bisa memenuhi quota 30%. Jangan dipilih asal perempuan saja. Pada setiap kegiatan organisasi selalu saya katakan kalau memilih perempuan hanya berdasar memenuhi quota saja buat apa,” pungkas Kemalawati dengan berapi-api.
“ Kami tak mau perempuan yang cu
ma manut-manut saja. Syarat untuk jadi wakil rakyat begitu masuk di gedung dewan kita adalah wakil rakyat dari Sumut bukan dapil dari mana,” cetus istri dari Sudarianto.
Menurut wanita yang tahun ini berusia 59 tahun, BKOW berdiri sejak tahun 1970. “ BKOW adalah tempat bergabungnya seluruh organisasi perempuan yang ada di Sumatera Utara. Saaat ini BKOW memiliki 92 organisasi di Sumut. Seperti Dharma Wanita, Aisyah muslimat, NU, Muslimat Alwasliyah, Perwanas, IWAPI, Ikwi dan lain-lain.
“ Asal saja ada izin dari Kesbang Polisda dan dari Kemenkum dan HAM setiap organisasi bisa bergabung di BKOW,” ujar Kepsek salah satu TK di Tanjung Morawa.
Kegiatan BKOW yakni mengadakan pembinaan terhadap organisasi. Masing-masing bidang organisasi ada ketuanya. Misalnya, bidang organisasi, bidang hukum, humas, bidang pendidikan, bidang ekonomi, bidang kesra/agama. “ Ada 6 bidang yang ada di BKOW. Organisasi yang bergabung disini semua bersifat sosial. Kalau Pilgubsu yang bekerja yakni bidang organisasi, hukum dan politik,” ujar ibu dari Rizky Pratama Putra (24) dan Hery Dermawan (22).
Menurut Kemalawati, BKOW sering mengadakan program pemerintah dan akan disampaikan ke organisasi. Misalnya, “ bicara narkoba, kami akan turun ke sekolah dan kita kerjasama dengan BNN turun ke desa dan kecamatan. Dan, saya selalu memberi motivasi pada organisasi agar perempuan itu harus siap bertarung dan jangan setengah-setengah,” papar wanita ini menambahkan ibu-ibu rumah tangga yang membuat hasil industry akan di-ikut sertakan pada setiap pameran.”
Walau lembut, masih kata Kemalawati, tapi kita harus berani dan punya sikap. Kita tidak dihargai oleh laki-laki apabila kita tidak punya nilai jual. Walau saya di cap orang keras saya tidak takut. Yang saya takutkan itu kalau saya tidak bisa mengendalikan marah saya,” tutur mantan anggota dewan pada tahun 92’ – 97’ dari partai PDI.
Kemalawati EA, SH sejak usia 5 tahun sudah ditinggal oleh sang bunda Atekah Lubis. Sejak menikah sampai saat ini suaminya selalu mengizinkan Kemala untuk beraktifitas. Karena sejak masih gadis Kemala sudah sering ikut-ikut organsasi. Ayahnya, Abdul Eteng selama 25 tahun berkali-kali menjadi Bupati di Tingkat II Dan juga adalah orang yang mendidik Kemala sejak kecil. Hingga
sang ayah sempat di recal pemerintah karena pernah membongkar kasus tanah perkebunan di seluruh Indonesia.
“ Alhamdulillah walau pun dikategorikan orang yang sukses. Tapi, ayah kami tak punya apa-apa. Ayah saya sebenarnya tak mengizinkan saya masuk ke dunia politik. Karena politik itu adalah dunia yang mengerikan. Kalau kita berada ditengah-tengah rakyat. Kalau kita bilang bakar maka rakyat akan langsung bakar,” tutup Kemalawati.
( Debbi Safinaz )