Seiring Penerapan Perda Pemko Medan No 9/2017 Kepling di Medan Resah Diintimidasi

Penegasan ini disampaikan Bahrumsyah kepada wartawan di gedung DPRD Medan, Rabu (3/1/2017) menyikapi penerapan Perda Kota Medan No 9 Tahun 2017 tentang pedoman pembentukan lingkungan pengangkatan dan pemberhentian kepling.
“Sekarang ini banyak kepling mengaku resah karena diintimidasi Camat dan Lurah. Terkait masa jabatan yang berakhir dan proses pergantian diminta wajib setor. Camat disinyalir melakukan perekrutan wajib setor, ” tandas Bahrumsyah.
Ditambahkan Bahrumsyah, Camat diminta harus menginventarisir secara transparan soal masa jabatan Kepling yang ada di kota Medan. Sehingga tidak terjadi lagi manipulasi dan permainan soal masa jabatan.
Selain itu, Bahrumsyah juga mendesak Walikota Medan supaya segera menerbitkan Peraturan Walikota (Perwal) terkait Perda Kepling. Camat diminta tidak melakukan intimidasi Kepling.
Bahkan, Bahrumsyah mengharapkan kepada Pemko Medan supaya memperhatikan dan mentaati seluruh isi Perda dalam setiap pasal, seperti pasal 25 yakni kepling yang sudah diangkat akan berakhir sesuai masa jabatannya. Begitu juga soal pengangkatan kepling harus tetap berpedoman terhadap ketokohan calon dan bukan karena kedekatan emosional karena diharapkan sebagai pengayom. (SB/Lam)