Petani Mengeluhkan Gejolak Harga TBS

Sentralberita – Asahan | Harga Tandan Buah Segar (TBS) kelapa sawit terus bergejolak dan tidak setabil di Asahan.
Hal itu dikatakan beberapa petani saat dikonfirmasi, Senin (4/12) saat ditemui dilapangan, harga TBS terus bergejolak dan tidak setabil sehingga mengakibatkan petani jadi kelimpungan, ujar mereka.
Kami berharap harga tidak terus melorot apalagi sudah mendekati akhir tahun,”sebelumnya harga TBS Rp.1300/kg, namun beberapa hari terakhir harganya terus melorot di posisi Rp.1100/kg,” jelasnya.
Jika harga sampai dibawah Rp.1000/kg, petani sudah tidak bisa lagi memupuk karena biaya produksi lainya juga tinggi seperti perawatan hingga ongkos panen, tambahnya.
Sementara menurut Herman salah seorang agen mengatakan, jika pengambilan di lapangan harga Rp.1100/kg, di Pabrik Kelapa Sawit (PKS) harganya Rp/1300/kg,”hanya Rp.200 selisih harga dilapangan,”ujar Herman.
Terpisah Kepala Dinas Pertanian Hazairin saat dikonfirmasi via selulernya mengatakan, Pemkab Asahan tidak bisa ikut mengatur harga jual TBS milik petani, karena pihak pabrik memiliki kriteria dalam menetukan harga,”kata Hazairin.
Kami hanya bisa menghimbau agar petani dapat menanam kelapa sawit yang memiliki kwalitas tinggi,”terkadang agen beralasan jika TBS milik petani mutunya renah dibandingkan dengan kwalitas milik perkebunan,”tambahnya. (SB/susilawadi)