Wagubsu Harapkan Muhammadiyah Perhatikan Persoalan Perempuan Sumut
Sentralberita| Medan~Wagubsu Dr Nurhajizah Marpaung mengharapkan Muhammadiyah sebagai organisasi solid dan konsisten ikut memperhatikan persoalan yang dihadapi para perempuan khususnya yang ada di Sumatera Utara.
Seperti kita ketahui bahwa narkoba adalah musuh dari seluruh bangsa di dunia tanpa mengenal status, gender dan usia. Diceritakan Nurhajizah ketika berkunjung ke ke lembaga permasyarakatan Tanjung Gusta sebanyak 581 orang perempuan pada usia produktif denga kisaran usia 17-25 tahun menjadi penghuni lapas tersebut. Sebagian besar mereka terlibat kasus narkoba.
“Gejala ini umumnya terjadi di seluruh lembaga permasyarakatan yang ada di Sumatera Utara. Inilah salah satu beban Sumut yang terberat,” ujar Nurhajizah pada Resepsi Milad ke-105 Muhammadiyah, Sabtu Malam (2/12) di Garuda Plaza Hotel Medan.
Turut hadir Ketua Umum Muhammadiyah Pusat Haedar Nasir, Ketua PW Muhammadiyah Sumut, 25 Ketua pimpinan daerah Muhammadiyah se Sumatera Utara, Rektor UMSU Agussani dan ratusan simpatisan Muhammadiyah.
Pada kesempatan itu Wagubsu mengharapkan Muhammadiyah untuk meningkatkan perannya, berpatisipasi aktif dalam meningkatkan harkat dan martabat bangsa. Dia meyakini Muhammadiyah sejak dulu selalu mengutamakan bagaimana untuk mengangkat harkat dan martabat bangsa. “Khususnya kaum wanita, anak dan Sumatera Utara pada umumnya,” sebutnya.
Selain itu Wagubsu juga mengajak Muhammadiyah agar ikut berperan aktif dalam proses pembangunan khususnya yang ada di Sumatera. “Agar pembangunan di Sumatera Utara berjalan secara keseluruhan dan berjalan secara tepat, cepat dan benar,” kata Nurhajizah.
Menjelang Pilkada yang akan berlangsung di Sumut dalam waktu dekat Wagubsu juga mengajak Muhammadiyah agar ikut mengawal jalannya pilkada nantinya khususnya di Sumatera Utara
.”Mari kita perkuat sistem demokrasi, politik agar kita tak teradudombakan lagi sehingga individu-individu berbagai komunitas yang ada di masyarakat mampu bertindak dan melakukan berbagai aktifitas secara mandiri, otonomi kreatif serta bertanggungjawab berdasarkan aturan yang berlaku, UUD 1945 dan Pancasila,” kata Nurhajizah. (SB/husni l)