Begini Nasehat Mandailing Jokowi Buat Pasangan Kahiyang Ayu Siregar-Bobby Nasution
Sentralberita| Medan~”Ananda berdua telah selesai di-upah-upah dan diberi gelar adat, yang di dalamnya juga berisi nasihat dan doa kepada Ananda berdua. Namun, sebagai orang tua, saya juga akan memberikan ajar poda sebagai bekal bagi Ananda berdua dalam menjalani kehidupan ke depan,” kata JokowiProsesi ajar poda di gelanggang acara di Bukit Hijau Regency Taman Setiabudi (BHR-Tasbi), Medan, Sabtu (25/11/2017)
Jokowi mengatakan Kahiyang dan Bobby sebagai suami-istri wajib saling menyayangi, mencintai, menghormati, dan saling menjaga tanggung jawab masing-masing. Tanggung jawab itu mencakup tanggung jawab sosial kepada keluarga, masyarakat, agama, serta bangsa dan negara.
“Kita diajarkan holong do maroban domu, domu maroban parsaulian. Kasih sayang membawa persatuan, persatuan membawa kebaikan bersama,” ujar Jokowi mengutip peribahasa dalam bahasa Batak Mandailing.
Lalu, lanjut Jokowi, dirinya meminta Kahiyang dan Bobby mengamalkan sejumlah hal. Dia mengutipnya dari peribahasa Mandailing.
“Pantun hangoluan, teas hamatean. Untuk hidup bahagia harus menjaga sopan santun. Jika tidak menjaga sopan santun, malapetaka akan datang,” kata Jokowi.
“Yang kedua, suan tobu di bibir, dohot di ate-ate. Manis bukan hanya di mulut, tetapi juga di hati. Kebaikan yang dikatakan juga kebaikan yang dilakukan dengan sepenuh hati,” sambungnya.
Selanjutnya, Jokowi mengataka, tangi di siluluton, inte di siriaon. Artinya, jika ada kemalangan, walaupun tidak diundang, wajib berupaya untuk datang dan menolong. “Namun, jika ada kegembiraan, kita hanya wajib datang kalau diundang,” ujarnya.
“Yang keempat, bahat disabur sabi, anso adong salongon. Kalau kita banyak menanam, kita akan banyak memetik hasilnya. Artinya, banyak-banyaklah berbuat kebaikan, agar Ananda memetik kebahagiaan,” ujar Jokowi lagi.
Jokowi lalu menutup nasihatnya dengan mengucapkan horas sebanyak tiga kali yang disambut para tamu undangan. (SB/01)