Ini Penjelasan Medis Soal Remaja Pria Mengandung Bayi

Sentralberita| Jakarta~Humas RSI Sultan Agung Semarang, Unggul menyampaikan, hasil dugaan diagnosa sementara Ganang menderita penyakit teratoma atau memiliki embrio ganda.
“itu embrio kembarannya yang masuk di perut Ganang. Dulu dikiranya kanker, ternyata embrio kembarannya yang nempel di tubuhnya dan berkembang. Jadi bukan melahirkan,” katanya, Rabu (25/10/2017).
“Ada tangan dan kaki. Itu kembarannya yang masuk di perut. Jadi yang satu berkembang, yang satu nyatu dengan tubuh. Kalau berkembang semua namanya kembar siam dan nempel. Jadi embrio satu tidak berkembang dan masuk di dalam perutnya,”
sambungnya.
Apa yang telah dialami Ganang Yudho Putra Duri (17), remaja putra asal Desa Panunggalan, Kecamatan Pulokulon, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah menghebohkan masyarakat.
Di dalam perut pelajar SMA itu ditemukan bayi berbobot 3 kilogram. Hanya saja, bayi berjenis kelamin laki-laki itu sudah dalam kondisi tak bernyawa.
Sebelumnya, Ganang menjalani perawatan di ICU RSI Sultan Agung Semarang sejak Kamis, 19 Oktober 2017. Ganang kemudian menjalani operasi pada Selasa, 24 Oktober 2017.
Masih menurut Unggul, kondisi yang terjadi, embrio tersebut menempel di perut dan tak ada rahim. Sehingga seperti tumor namun karena teraliri darah membuat embrio hidup dan berkembang. Namun bayi tersebut sudah tidak bernyawa.
Hingga kini Ganang masih menjalani perawatan intensif di ICU. Ganang merupakan anak ketiga dari empat bersaudara pasangan Masduri dan Sri Munastatik.
Ayah Ganang, Masduri, adalah anggota Babinsa Jambon, Kodim 0717 Purwodadi berpangkat Serda. Dua kakak Ganang merupakan kembar laki-laki dan ia memiliki seorang adik perempuan.
“Apa yang dialami Ganang sangat langka dan ini baru kali pertama saya ketahui. Dugaan alami teratoma, saya sudah konfirmasi ke tim medisnya. Itu kembarannya Ganang. Diperkuat karena ada riwayat kembarannya. Kondisi Ganang saat ini sudah mulai membaik,” kata Sekretaris Dinas Kesehatan Kabupaten Grobogan, dr Slamet Widodo, Kamis (26/10/2017). (SB/kom)