93 Persen Kasus Pemerkosaan Tidak Melaporkan Kepolisian

Sentralberita|Jakarta~ Hasil survei daring pada tahun 2016 yang dilakukan oleh Lentera Sintas Indonesia,
Magdalene.co dan Change.org menunjukkan 93% penyintas kasus pemerkosaan tidak melaporkan kasus mereka ke kepolisian.
Hanya 1 % dari 25.214 responden menyebutkan kasusnya dituntaskan secara hukum.
Sementara lainnya, menyatakan, kasus mereka dipeti-eskan, pelaku dibebaskan, dan berbagai hal yang lain yang dinilai tak memihak korban.
“Banyak dari mereka yang merasa takut dipersalahkan jika melaporkan kasusnya,” kata Wulan Danoekoesoemo dari Lentera
Dalam wawancara dengan BBC, Kapolri Jenderal Tito Karnavian mengatakan bahwa terkadang polisi perlu bertanya hal yang sensitif kepada korban. Termasuk apakah korban merasa ‘nyaman’ saat terjadinya perkosaan. Hal itu, demikian Kapolri, untuk memastikan bahwa yang bersangkutan benar-benar korban. (SB)