Bangun Parkir Khusus, Dewan: “Untuk Apa Anggaran 2 Triliun Hanya Ngorek Parit dan Aspal Jalan”
Sentralberita| Medan~Dua penghargaan yang diperoleh Wali Kota Medan beberapa waktu lalu, menurut politisi Ahmad Arief harus didorong seluruh perangkat yang ada agar Medan menjadi kota yang lebih baik ke depan, terutama dari aspek penataan parkir kenderaan.
“Seperti Kuala Lumpur dan Penang, tidak ada lagi macet walau jalannya kecil-kecil. Di Medan tentu bisa dibuat seperti itu. Nantinya tidak ada lagi kenderaan parkir di tepi jalan. Jadi kita gak usah lagi bahas soal parkir tepi jalan, karena semua tidak signifikan dengan PAD kita,” kata Ahmad Arif dalam pembahasan Rancangan Peraturan Daerah Perubahan APBD 2017, dalam pembahasan bersama Dinas Perhubungan Kota Medan, di Ruang Badan Anggaran, Rabu (4/10).
Dihadapan Kadishub Medan Renward Parapat dan jajarannya, ia mencontohkan seperti eks gedung Perisai di Jalan Pemuda, yang bisa dimanfaatkan Pemko guna merealisasikan gedung perparkiran.
Menurutnya, alternatif lain banyak gedung-gedung di Jalan Hindu dan sekitarnya yang bisa saja dibeli Pemko guna merealisasikan wacana dimaksud.
“Untuk apa Medan punya anggaran belanja Rp 2 triliun tapi hanya mengorek parit dan aspal jalan. Itu pekerjaan biasa menurut saya. Usulan ini juga telah saya sampaikan tahun lalu, yang bertujuan agar Kota Medan berubah signifikan,” pungkasnya.
Ketua Pansus Ilhamsyah memiliki pandangan serupa seperti Arif. Bahkan politisi Golkar ini memakai filosofi Medan laiknya dikasihani, bukan dicintai dengan melihat tidak adanya perubahan wajah kota yang signifikan.
“Bagi orang yang kita cintai, tentu ada timbal baliknya untuk kita. Tapi kalau mengasihani ya ibarat kita bersedekah. Kurang lebih seperti itu filosofinya menurut saya, di mana setiap tahun kita tambah anggaran tapi tak ada perubahan yang nyata tentang wajah kota kita,” katanya.
Menyambung gagasan Arif, Ilham menyarankan bisa saja di antara Lapangan Benteng sampai Lapangan Merdeka dibangun gedung parkir bawah tanah. Program itu bisa dikerjasamakan oleh Pemko kepada Kodim 01/02 BS.
“Contohnya itu seperti di Malaka. Jadi ada khusus gedung parkir di tengah kota. Masyarakat yang mau menuju kantornya tinggal berjalan kaki saja. Saya kira ini masukan dan usulan yang bisa kita bahas lebih mendalam nantinya,” katanya.
Anggota Panitia Khusus (Pansus) DPRD Medan, Ahmad Arif menyarankan Pemerintah Kota (Pemko) Medan membangun gedung khusus parkir kendaraan bermotor.
Melalui pembangunan beberapa infrastruktur gedung parkir di tengah kota, maka akan terlihat perubahan signifikan terhadap wajah Kota Medan.
“Saya kira ke depan kita jangan lagi bicarakan pendapatan asli daerah (PAD) dari sektor parkir. Mulai dari sekarang cobalah kita berpikir untuk membangun gedung perparkiran khusus di Kota Medan,” katanya.
Menurutnya, bicara program parkir meter hanyalah wacana sia-sia. Sebab dari tahun lalu sudah intens dibahas namun tak kunjung terealisasi.
“Dishub dan Bappeda saya pikir sudah bisa berkoordinasi intens terhadap wacana ini. Apalagi pak kadis juga sering bolak-balik ke luar negeri, dan melihat kota-kota di sana memiliki gedung parkir khusus. Saya kira kalau Medan mau maju, wajah kota ini ingin lebih berubah signifikan, wacana ini bisa dibahas dalam APBD 2018,” katanya.
(SB/usni l)