Begini Penjelasan Air Hujan dalam Al-Qu’an dan Sains

Sentralberita| Jakarta~ Air hujan yang turun dari langit kerap ditimbun oleh masyarakat di Indonesia. Pasalnya air ini dianggap bersih dan tak terkontaminasi. Rupanya aktivitas masyarakat tersebut juga telah dijelaskan dalam Alquran dan sains.

Dalam prosesnya, air hujan sama dengan air yang diolah di laboratorium. Proses penguapan air di alam dan kondensasi uap menjadi hujan pada dasarnya adalah proses pemurnian air, seperti halnya proses destilasi air di laboratorium. Uap adalah molekul-molekul air yang berubah menjadi gas.

Dalam buku ‘Tafsir Ilmi dengan tema Air dalam perspektif Alquran dan Sains’ menjelaskan, ketika menguap, molekul air terbang meninggalkan bahan-bahan terlarutnya.

Meskipun di antara bahan terlarut tersebut terdapat gas (misalnya Co2, Nox, atau metan) atau zat yang juga dapat berubah fasa menjadi gas (misalnya khlor), penguapan akan memisahkan air dari pengotornya. Oleh karena itu, air hujan pada dasarnya adalah air yang murni.

Baca Juga :  Catatan Akhir Tahun SMSI Sumut 2024 : Membangun Kembali Tatanan Organisasi Pasca Pilkada

“Dialah yang meniupkan angin (sebagai) pembawa kabar gembira dekat sebelum kedatangan rahmat-Nya (hujan); dan Kami turunkan dari langit air yang amat bersih,” bunyi Surah Al-Furqan Ayat 48.

Sejatinya, Allah telah menciptakan air hujan dalam keadaan yang bersih untuk berbagai keperluan makhluk dan menyuburkan tanah yang tandus. Akan tetapi, ulah sebagian manusia yang mengakibatkan air yang tadinya murni dan bersih menjadi terkontaminasi.

Ada kalanya perbuatan itu tidak disadari dampak negatifnya, baik dalam jangka pendek maupun panjang. Terkadang, sangat disadari, meski kesadaran itu dikalahkan oleh ketamakan.

Manusia tidak lagi peduli akan keberlangsungan hidup makhluk di alam yang menjadi milik bersama, termasuk milik generasi-generasi yang akan datang. Peringatan ini telah difirmankan oleh Allah untuk manusia.

Baca Juga :  Kepmenaker Nomor 76 Tahun 2024: Menciptakan Hubungan Industrial dan Demokratis yang Berlandaskan pada Nilai-Nilai Pancasila

“Telah tampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusia, supaya Allah merasakan kepada mereka sebagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar),” bunyi Surah Ar-Rum Ayat 41. (SB/oz).

Tinggalkan Balasan

-->