Kritik Film AADC2: Rindu Terpendam Yang Menelorkan Makna Kerancuan
Sentralberita| Medan~ Kerinduan menikmati tontonan di bioskop akhir-akhir ini selalu terpenuhi, sejak istriku menunjukkan kesenangan yakni menonton film. Diam-diam aku juga suka ke bioskop sendirian. Tapi untuk AADC2 kami sepakat nonton berduaan. Kayak Nyonya dan Tuan digedongan, alahay.
Ada Apa Dengan Cinta film pertama yang booming di tahun 2002 menguncang decak kagum penonton, beredar dan dijejali penonton menyusul tayangan Film Petualangan Serina yang booming di tahun 2000. Konon era itulah perfilman Indonesia kembali bergairah.
Pada 28 April 2016, Ada Apa Dengan Cinta 2 ( AADC2) diluncurkan ke publik dan mendapat sambutan hangat, dijejali penonton. Ada apa ini ?. Ada apa dengan Cinta ?. Wah teringat lagi seri pertamanya, ternyaata Tokoh utama wanita dalam film itu bernamaa CINTA.
Judul telah membuat calon penonton penasaran, dan akhirnya datang ke Bioskop buka dompet beli karcis. Laris manis.
Anda yang sudah menonton masih ingat, adegan awal dibuka dengan pertemuan empat sahabat lama. Cinta (Dian Sastrowardoyo), Maura (Titi Kamal), Carmen (Adinia Wirasti), dan Milly (Sissy Priscilla). Masing-masing membawa cerita baru. Maura telah bersuami dan memiliki beberapa anak, Milly tengah hamil besar, sementara Cinta akan menikah dengan kekasihnya, Trian (Ario Bayu).
Cinta, Maura, dan Milly menyambut kedatangan Carmen yang baru keluar dari panti rehabilitasi narkoba. Mereka akhirnya memutuskan pergi liburan bersama ke Yogyakarta. Hanya berempat, tanpa suami dan anak mereka.
Sementara itu, berjarak ribuan kilometer dari tempat Cinta berdiri, Rangga berada di New York. Ternyata ia mendirikan sebuah kedai kopi di kota tersebut. Kisah kepulangan Rangga ke Indonesia dimulai, ketika seorang perempuan datang ke kedainya dan mengaku sebagai adik tiri Rangga. Gadis muda itu meminta satu permohonan, agar Rangga menengok ibunya yang kini tinggal di Yogyakarta.
Setelah menimbang-nimbang, akhirnya Rangga memutuskan pulang ke Tanah Air. Waktu kedatangan Rangga dan liburan geng Cinta di Yogyakarta berbarengan. Dua sahabat Cinta, Carmen dan Milly yang kali pertama tahu keberadaan Rangga di Yogyakarta. Setelah diskusi panjang, mereka memutuskan untuk memberi tahu hal ini pada Cinta.
Awalnya, Cinta menolak bertemu Rangga. Tapi, demi merampungkan ganjalan dalam hubungan mereka, akhirnya Cinta dan Rangga sepakat bertemu. Cinta ingin tahu penjelasan Rangga yang menghilang begitu saja tanpa kabar apa pun.
Di luar plot utama mengenai cerita Rangga dan Cinta, penonton diberi banyak penjelasan mengenai perkembangan masing-masing karakter di AADC 2. Termasuk soal Carmen yang terjerumus ke lembah narkoba, Alya yang tak lagi bersama mereka, hingga sosok mengejutkan yang menjadi suami Milly.
Alur Kaya Imajinasi
Menikmati adegan yang dibangun dan disuguhkan kepada penonton, menunjukan kepiawaian Sang Sutradara memilih lokasi dan pilihan gambar yang mencengangkan. Ada sesuatu yang menjadi “Bumbu Penyedap” film ini, hingga penonton terbuai ingin tau dan terus ingin tau hingga lampu gedung menyala.
Ada sisi kerinduan yang terselubung dan terbungkus hangat di hati Cinta dan Rangga. Ini menjadi inti cerita. Kurun waktu 14 tahun berpisah tanpa kabar apapun , tentu sangat menyiksa. Rindu terpendam itu ketika dikuak menelorkan kerancuan. Pada film ADDC2 setidaknya terasa kerancuaan itu.
Sebab sedalam dalamnya rindu tentu didesak rasa ingin bertemu. Rancu jadinya kalau tidak terwujud. Tapi Sutradara menggiringnya pada sebuah titik hilangnya kepenataan antara Cinta dan Rangga.
Film ini berhaasil menyuguhkan panorama indahnya Indonesia. Dipilihnya lokasi Rumah Doa Bukit Rhema di Magelang Jawa Tengah untuk beberapa adegan, sangat memberi nuansa kehangatan bagi penonton. Ternyata ada lokasi wisata yang begitu indah tak pernah terekpose sebelumnya.Konon lokasi itu sebelumnya di kenal angker dan menakutkan orang untuk berkunjung. Lewat AADC2 lokasi wisata itu menjadi kebanggaan warga Magelang yang kirni ramai di kunjungi wisatawan.Itulah kekuatan film yang dapat menggiring kekayaan tersembunyi sampai di benak banyak orang.
Bangunan berbentuk kepala Burung merpati itu lokasinya dapat ditempuh dari Phutuk Setumbu turun sekitar 15 menit sampai dan bayar tiket wisata Rp.15.000,- plus suguhan singkong goreng, konon kabarnya begitu.
Film Romantis Ada Apa Dengan Cinta 2 di sutradarai oleh Riri Reza masih dibintangi oleh Nicholas Saputra dan Dian Sastrowardoyo dengan Produser Mira Lesmana yang juga merangkap sebagai penulis cerita bersama Prima Rusdi.
“kadang kadang kau pikir, lebih mudah mencintai semua orang dari pada melupakan satu orang, jika ada satu orang yang menyentuh isi jantungmu, mereka yg datang kemudian hanya kemungkinan”. Itu cuplikan puisi yang terselip dalam film, dari Rangga buat Cinta.
Untuk pertemuan kisah Rangga dan Cinta, film ini di kemas pada kelengkapan piranti keras dan piranti lunaknya Jogyakarta dan Jawa Tengah. Cukup mendekati sempurna dengan berbagai fasilitas , keindahan alam dan nuansa melepas rindu yang mendalam.
Sepanjang 120 menit, tanpa terasa penonton terkagum kagum pada adegan traveling, sebagai kesepakatan Rangga dan Cinta bertemu kembali. Mengembalikan perasaan setelah belasan tahun berpisah, masih bisa mengasah ketajaman rasa kasih yang pernah tumbuh dan tetap terjaga di diri keduanya.
Pastinya film ini gambaran rasa yang tak terbilang. Mampu menghanyutkan penonton dengan suguhan berbagai konflik dari tokoh tokohnya. Dikemas dalam, meng hanyutkan kepedihaan, kesedihan namun sesekali terselip hiburan yang mengehentak dan mengundang tawa. Gila banget, konyol tuh adegan bisa buat kita tersenyum malu.
Itulah AADC2 dimataku. Istriku terperanjat ketika lengannya kusentuh dan kuajak berdiri, dia masih terhenyak dibangku penonton seakan tak percaya cerita telah berakhir. Dia menunggu kelanjutan cerita tentang Cinta. Itu.