Waspadai DBD Dimusim Penghujan

Sentralberita – Asahan | Memasuki musim penghujan masyarakat diminta untuk mewaspadai penyebaran penyakit, demam berdarah dengue (DBD) merupakan salah satu penyakit yang disebabkan oleh nyamuk dan banyak menelan korban jiwa.

Walau Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Asahan dr Aris Yudhariansyah MM mengatakan hal itu sudah biasa, namun salah seorang ibu rumah tangga yang pernah terbaring di rumah sakit akibat terjangkit DBD mengingatkan agar masyarakat tetap mewaspadainya, ” benar DBD merupakan salah satu penyakit yang sudah lazim mewabah di musim penghujan, namun masyarakat harus mewaspadai sebab lebih baik mencegah dari pada mengobati “, tutur Siti Aminah saat berbincang dengan Sentralberita.com, Minggu (3/9) di kediamanya.

Baca Juga :  Radja Band Hipnotis Pengunjung di Aquabike Jetski World Championship 2024 Parapat

Seperti diterangkan oleh dokter yang perna merawat dirinya, penyakit yang ditandai dengan timbulnya demam tinggi mendadak, sakit perut, muntah, dan sakit kepala, dimana untuk demam berdarah dengue biasanya disertai dengan gejala lain yaitu terjadinya pendarahan yang biasanya akan muncul pada hari ke tiga sampai hari ke lima paska demam dan syok akibat pendarahan.

Sampai saat ini belum ada pengobatan yang spesifik yang dapat mengatasi DBD, meski demikian pengobatan secara dini akan dapat meredakan gejala yang timbul dan dapat mencegah terjadinya komplikasi serta kematian.

Kata dokter, obat yang direkomendasikan WHO untuk mengobati demam, sakit kepala dan nyeri sendi adalah paracetamol, jika terjadi pendarahan masif maka penderita bisa melakukan tranfusi darah dan trombosit, beber ibu rumah tangga itu sambil nyeletuk, ” sudah macam dokter saya ya bang “.

Baca Juga :  Libur Nataru 2024/2025, Pergerakan Penumpang dan Kendaraan Angkutan Jalan Menurun, Kecelakaan Masih Tinggi

Masyarakat dapat lakukan tindakan 3M, ” menguras bak air, menutup tempat-tempat yang berisi air & mengubur barang-barang bekas yang dapat menjadi genangan air “, sebab nyamuk betinan biasanya akan menaruh telur-telurnya pada wadah air di sekitar rumah, sekolah, perkantoran dan tempat lainya dimana telur tersebut dapat menetas dalam waktu 10 hari, himbaunya.(SB/susilawadi).

Tinggalkan Balasan

-->