Dua Korban Diare di Medan, Ini Kata Anggota DPRD Medan
Sentralberita| Medan~Saluran air yang rusak karena air yang kotor meluap membanjiri rumah warga saat banjir. Akibatnya dua warga menjadi korban diare yang akhirnya meninggal dunia, demikian disampaikan Ketua Komisi D DPRD Medan, Ir Sahat Simbolon, Selasa (8/8) di ruang kerjanya.
Hal ini disampaikannya terkait aksi i warga Kelurahan Martubung dan Pekan Labuhan Kecamatan Medan Labuhan sebaai ekses dari ketidakpuasan masyarakat terhadap pemerintah. Dimana sudah berulangkali disampaikan terkait kerusakan infratruktur di sana, namun belum ada respon dari pemerintah.
Disebutkannya, parit yang rusak apalagi sudah mengganggu kenyamanan warga harus segera diperbaiki oleh pemerintah, apakah itu Pemko Medan atau Pemprovsu. Masyarakat sudah merasa kesal dengan tidak adanya perbaikan jalan dan parit sehingga mereka melakukan aksi pemblokiran jalan.
Harus dimaklumi juga, bahwa warga merasa kesal karena ada dua warga mereka yang meninggal sakit diare akibat banyaknya air kotor yang masuk ke rumah mereka. Bukan hanya diare, namun juga penyakit gatal-gatal dan sakit perut menyerang warga.
Hal senada diungkapkan Ketua Komisi B DPRD Medan, Maruli Tua Tarigan yang ditemui terpisah. Disebutkannya pemerintah baik itu Pemko Medan ataupun Pemprovsu harus segera bertindak memperbaiki infrastruktur yang ada. Jangan gara-gara prosedur yang berbelit, membuat perbaikan jalan tertunda. Masyarakat mengharapkan adanya pelayanan prima dari pemerintah, termasuk perbaikan jalan dan parit yang sudah rusak. (SB/husni l)