DL Sitorus Telah Tiada, Dia Sosok Paling Sayang Sama Mamaknya

DL Sitorus semasa hidupnya

Sentralberita| Jakarta ~DR Sutan Raja Derianus Lunggung Sitorus alias  DL Sitorus, pemilik perkebunan kelapa sawit seluas 47.000 hektar meninggal dunia  di dalam pesawat dalam perjalanan seorang diri dari Jakarta menuju Medan.

Di Sumatera Utara, siapa yang tidak kenal dengan almarhum, khususnya para aktivis lingkungan. Berita kematiannya menyebar dengan cepat dan menjadi viral.

Tak terkecuali Sutrisno Pangaribuan, anggota Fraksi PDI Perjuangan DPRD Sumut. Ia memiliki kenangan tersendiri bersama ayah lima orang anak tersebut.

Sutrisno setidaknya pernah tiga kali bertemu. Dalam pertemuan tersebut, ia banyak menanyai almarhum terkait kontroversi dirinya. Dari jawaban almarhum, ia takjub akan dua hal. Pertama, almarhum pekerja keras. Kedua, ia sangat mencintai ibunya.

Baca Juga :  Pj Gubernur Sumut Agus Fatoni Hadiri Rakornas Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah

“Sayang kali dia sama mamaknya, patuh kali. Apa yang dijelaskannya waktu itu memberi kesan mendalam, bahwa kita harus mencintai ibu yang melahirkan kita dan mendoakan kita sepanjang waktu,” ucapnya mengenang, Kamis (3/8/2017).

Selain itu, almarhum pengusaha yang tidak memiliki utang di bank. Ia mempekerjakan puluhan ribu orang dan banyak orang yang menggantungkan hidup darinya.

Sebut saja beberapa lembaga maupun perusahaan yang didirikannya. Mulai dari Yayasan Pendidikan Indonesia Membangun (Yapim) di Medan, Rumah Sakit Yadika di Karang Tengah, Jakarta, BPR, showroom, hotel, properti, dan sewa menyewa wisma untuk keperluan adat.

“Pokoknya, DL Sitorus itu pengusaha yang tak punya utang di bank, dan sayang kali sama mamaknya…” pungkas dia.

Baca Juga :  Urusan Administrasi di Bekasi Sulit, 3 Bulan Warga Wafat, Akta Kematian Tak Kunjung Terbit

Sihar Sitorus, anak kedua almarhum memberikan pesan singkat yang menyebar dan diterima Kompas.com. Dalam pesannya, dia memberitahukan bahwa ayahandanya tercinta telah berpulang ke Rumah Bapa di Sorga pada 3 Agustus 2017 pukul 14.15 WIB di Jakarta.

Dia memohon segala kesalahan ayahandanya semasa hidupnya dimaafkan. Sebelum dikebumikan di Sumatera Utara, jenazah disemayamkan di rumah duka di Jalan Kebon Raya Nomor 2 Duri Kepa, Jakarta Barat. (SB/kom)

 

 

Tinggalkan Balasan

-->