TMMD ke-99 Resmi Ditutup
Medan – Program TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) ke 99 tahun 2017 berakhir secara serentak di seluruh tanah air.
Untuk wilayah Kota Medan, penutupan TMMD Kodim 0201/BS berlangsung di Lapangan Benteng Medan, diawali dengan upacara.
Yang menjadi irup upacara penutupan Program TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) ke 99 tahun 2017 adalah Pangdam I/BB, Mayjen TNI Cucu Somantri.
Turut hadir Dan Lantamal I Belawan, Irdam, para Staf Ahli dan Khusus, Asisten, beserta Kabalak dan Lo TNI AU Kodam I/BB, Dandim 0201/BS Kolonel Bambang Herqutanto, Walikota Medan Drs Dzulmi Eldin, Forum Koordinasi Pimpinan Daerah Kota Medan, Rektor UISU Prof Mhd Asaad MSi, Ketua DPRD Kota Medan, Ketua FKPPI Medan Wing Zore Ketaren.
Pangdam |/BB yang membacakan amanat Kasad Mabes TNI, Jenderal Muldoko mengatakan, selama satu bulan sejak tanggal 4 Juli 2017, para prajurit, Pemerintah Daerah dan segenap komponen masyarakat telah bahu membahu menyelesaikan program TMMD ke 99.
Kebersamaan ini merupakan sinergitas yang positif dalam mengatasi berbagai permasalahan bangsa pada masa sekarang ini, termasuk membantu Pemda mempercepat pembangunan di daerah dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan memantapkan kemanunggalan TNI-Rakyat.
“Kepala Staf Angkatan Darat dan selaku penanggung jawab operasional TMMD, menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak dan elemen masyarakat yang telah membantu secara moril dan materiil, sehingga kegiatan TMMD ke99 ini dapat terselenggara dengan aman dan lancar,” kata Mayjen Cucu Somantri.
Menurut Pangdam, program TNI Manunggal Membangun Desa ini telah dimulai sejak tahun 1980-an dengan sebutan program ABRI Masuk Desa (AMD).
“Setelah melalui berbagai evaluasi dan penyempurnaan, program TMMD yang telah berlangsung selama lebih kurang 37 tahun ini, semakin dirasakan manfaatnya oleh masyarakat. Program TMMD masih sangat dibutuhkan, mengingat sebagian besar wilayah Indonesia merupakan daerah pedesaan, sehingga keterlibatan TNI dalam membangun sarana prasarana dan infrastruktur wilayah masih sangat relevan dan sesuai dengan koridor Undang-undang,” katanya.
Keberhasilan dari kegiatan TMMD ini sangat dirasakan oleh masyarakat ataupun Pemda, sehingga Pemda bersama rakyatnya meminta agar kegiatan TMMD ditambah.
“Berdasarkan keinginan masyarakat itulah maka pada tahun 2017 ini terjadi perubahan program TMMD, yang semula 2 kali dalam setahun menjadi 3 kali setahun sesuai dengan surat Menteri Dalam Negeri RI kepada Gubernur serta Bupati/Walikota Nomor 140/174/SJ tanggal 16 Januari 2017 tentang penambahan kegiatan Program TMMD dari 2 kali menjadi 3 kali dalam setahun,” jelas Pangdam membacakan amanat Kasad.
Program TMMD yang ke 99 tahun 2017, merupakan tahun ketiga dari rencana strategis TNI AD tahun 2015-2019. Keberhasilan ini sangat penting, karena menjadi titik tolak keberhasilan tahun-tahun selanjutnya.
Pada TMMD ke 99 tahun 2017 ini telah dikerjakan sebanyak 364 sasaran fisik berupa infrastruk yang tersebar di berbagai wilayah Kodam di seluruh Indonesia, diantaranya adalah pembangunan sarana transportasi, berupa pembangunan jalan baru, rehabilitasi jalan, pengaspalan jalan, peningkatan badan jalan dan pengerasan jalan.
Sedangkan pembangunan infrastruktur lainnya yaitu pembuatan dan rehab jembatan, pembuatan talud dan gorong-gorong, renovasi dan pembangunan rumah ibadah maupun sekolah serta pembangunan rumah tidak layak huni.
“Tidak kalah pentingnya juga pembangunan sarana sanitasi dan pusat-pusat kegiatan masyarakat, kesemuanya itu telah tercapai seratus persen,” jelasnya.
Pencapaian program sasaran fisik juga diimbangi dengan pencapaian pada sasaran nonfisik berupa penyuluhan kepada masyarakat tentang bela negara dan ketahanan nasional.
Pembangunan nonfisik ini sangat dibutuhkan dalam rangka membangun dan memperkokoh jiwa, semangat nasionalisme masyarakat dalam menangkal berbagai ancaman disintegrasi bangsa yang dilancarkan melalui proxy war berupa maraknya peredaran dan penyalahgunaan narkoba.
Selain itu, masih eksisnya bahaya terorisme, meningkatnya aksi kriminalitas secara kualitas dan kuantitas serta isu bangkitnya kembali komunisme baru, paham radikalisme, kelompok yang anti pancasila dan lain sebagainya yang semuanya dapat mengancam stabilitas ketahanan nasional Indonesia.
Oleh karenanya, TMMD ini adalah salah satu upaya TNI AD dalam memperkuat ketahanan masyarakat sebagai potensi kekuatan wilayah, utamanya upaya cegah dini dan deteksi dini terhadap berbagai ancaman yang melemahkan persatuan dan kesatuan NKRI.
Pelaksanaan TMMD ke 99 ini, diharapkan dapat diteruskan antara TNI-Rakyat. “Pelihara terus semangat gotongroyong sebagai warisan budaya bangsa yang sudah terbina dengan baik selama ini. Dan, juga pelihara hasil program TMMD, agar manfaatnya dapat dinikmati oleh masyarakat dalam kurun waktu yang cukup panjang,” ujarnya. (rv-17)