Mengitari Sicanang di Hari Minggu, Sebuah Perjalanan Jurnalistik sebagai Lokasi TMMD

Sentralberita| Medan~Hari Minggu itu (16/7/2013) merupakan hari ke-13 pelaksanaan Program TNI Manunggal membangun Desa (TMMD) Kodim 0201/BS. Matahari sangat terik setelah malamnya mendung menyelimuti awan dengan iringan rintik hujan.
Tujuh wartawan dan satu orang pendamping dengan mengenderai dua mobil dari kota Medan sejak pagi telah berkumpul merundingan jumlah kebarangkatan. Karena banyaknya yang mau ikut akhirnya diputuskan tujuh orang dan seorang pendamping.

Perjalanan jurnalis menelusuri sejumlah tempat keluruhan Sicanang Belawan merupakan pemandangan indah, karena daerah itu itu dikelingi panorama alam tumbuhan hijau. Sayup mata memandang diantara pohon hijau sejumlah rumah penduduk berdiri dengan sederhana, dan tak sedikit dalam kondisi tak layani huni dalam sebuah keluarga bahagia.
Dipinggiran jauh dari keramain kota kelurahan Sicanang, betapa terlihat kehidupan masih tertinggal. Lahan luas terbentang dilengkapi tambak-tambak ikan sebagai mata pencarian terbesar di Sicanang Belawan.
Di tengah perjalan panjang itu, para jurnalis megabadikan potret kehidupan disana.Terlihat jalan yang sedang dibangun dalam pprogram TMMD. Traktor dan mobil-mobil mengangkut matarial sisilih berganti, masjid taqwa dan Masjid Jami’ yang hampir selesai terlihat indah diisi melaksanakan sholat berjamah setiap waktu.

Sejumlah rumah-rumah yang kurang mampu dibedah menjadi rumah yang layak huniyang kini dalam pengerjaan seperti rumah Arsanah, yang selama ini seorang diri tinggal di rumah yang tidak layak huni in. tetesan air mata kebahagian ketika rumahnya akan direhab oleh TNI dalam program TMMD.
Terik matahari yang cukup panas hari ke 13 itu seakan tidak terasa ketika menyaksikan alam wilayah Sicanang. Anak-anak SD yang sekolah mereka ikut direhab terutama halaman dan pengecekan, hari itu terlihat ramai dengan iringan musik sederhana ala desa tertinggal.
Panas terik mataharipun mulai redup,perjalanan berhenti untuk melanjutkan perbincangan dengan masyarakat.
Begitu singgah di Posko TMMD tahun 2017, ibuk semang prajurit TNI telah menyediakan santapan makan dan minum. “Silakan makan pak… ambil sendiri, jangan malu anggap saja seperti rumah sendiri,”ujar Ernawati dengan ramah dan senyum, yang akhirnya diketahui poskot TMMD itu adalah rumahnya sendiri.

Diselah-selah makan itu disempatkan berbincang dengan Sahdan yang juga meruapakan suami ibuk Ernawati, dengan terbuka dia bercerita tentang keteringgalan kelurahan sicanang dan segala sikap masyarakat yang sebagiannya masih sulit menerima perkebangan zaman, karena terbatasnya informasi menyusul jaringan internet tak bisa terutama di lingkungan 20 kelurahan Sicanang.
Di dekat posko itu berkumandang azhan masuk waktu shalat Ashar, terlihat sejulah aparat berdatangan menyempatkan diri untuk sholat berjamaah. Usai sholat berkesempatan berbincang dengan najir Masji Taqwa Firman Effendi yang direhab TMMD yang kini sudah hampir selesai.
Bersama sejumlah aparat dalam program itu berkesempatan berbincang seputar suka duka mereka dalam menjalankan program TMMD yang bertujuan percepatan pembangunan desa tertinggal.
Bagi mereka tidak ada dukanya bahkan dengan baik telah berbaur bersama masyarkat, karena mereka memang tinggal di rumah-rumah masyarakat. Mereka mandi dan minum serta mencuci pakain menggunakan air bersih yang disediakan PDAM tirtanadi dalam partisipasinya mensukseskan program TNI TMMD.
Mataharipun terbenam diupuk barat, seorang jurnalis tertidur pulas diringi suara alis ngorok. Teman lainnya tertawa dan termasuk TNI inkut tertawa mendengan suara keras tanpa sengaja tersebut.
Teman wartawan lainnya juga mengabadikannya sebagai keelahan setelah berjalan panjang di tengah terik panas mentari mengitari lokasi program TMMD.
” Kekuatan TNI dekat dengan rakyat, kekuatan jurnalis dengan tulisannya,”ujar teman wartawan lainnya yang tergabaung dalam AMCI tersebut. (SB/husni l).