Pertemuan GNPF MUI Dinilai Lahirkan Lebaran Baru Pemerintah dan Umat Islam
Sentralberita|Jakarta~ Keinginan pertemuan dengan Presiden Jokowi sudah sejak lama. Bahkan, sejak Aksi Bela Islam pada 4 Nopember 2016 atau 411 sudah ada keinginan untuk bertemu dengan presiden.
pertemuan antaa GNPF MUI dengan Presiden Jokowi itu melahirkan semangat baru dan lembaran baru untuk menghindarkan upaya menghadap-hadapkan antara pemerintah dan umat Islam serta tokoh Islam atau antara TNI-Polri dengan umat Islam.
“Janganlah saling berhadap-hadapan. Karena kalau itu terjadi maka akan merugikan negara, TNI-Polri, bangsa, dan umat Islam. Dan yang diuntungkan adalah mereka yang anti NKRI, anti Pancasila, serta menginginkan Indonesia tetap lemah dan Indonesia yang tidak damai. Bahkan mungkin mereka adalah kelompok yang anti agama,” ujarnya, kemarin.
Hidayat menjelaskan, pertemuan GNPF MUI dengan Presiden Jokowi dilanjutkan dengan tindakan konkrit dari pihak pemerintah untuk menghentikan hal-hal yang terkait dengan kriminalisasi ulama dan aktivis yang disebut melakukan makar serta segera mengeluarkan mereka (ulama dan aktivis) yang ditahan kalau memang tidak ada bukti kesalahan mereka yang diukur secara hukum.
“Jadi saya berharap sekali lagi pertemuan kemarin menjadi berkah untuk kemudian dihentikannya kriminalisasi pada ulama, fitnah kepada ulama, dan dihentikan aksi-aksi yang lebih banyak fitnahnya daripada fakta hukumnya, dan mereka yang ditahan karena tuduhan yang tidak berdasar juga untuk segera diselesaikan,” tandasnya. [SB/rmol)]