Pasien BPJS di Labura Dibebani Beli Darah

Sentral Berita |Labura~Sudah sakit menyiksa malah dibebani biaya untuk beli darah, itulah nasib yang dialami korban Jumalik Candra ( 42 ) warga Wonosari Lingkungan IV, Kelurahan Aekkanopan, Kecamatan Kualuh Hulu, Kabupaten Labuhanbatu Utara (Labura) yang divonis dokter harus melakukan transfusi darah saat berobat ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Aek Kanopan Kabupaten Labuhanbatu Utara harus terpaksa membeli darah dengan biaya sendiri.
Begini ceritanya, pasien yang menggunakan BPJS menjerit sebab harus mengeluarkan biaya Rp 900.000 untuk membeli dua kantong darah. Dan pembelian ini dilakukan melalui PMI Kabupaten Labura yang diambil dari RSUD Rantauprapat.
Dijelaskannya, dokter telah menyarankan untuk segera melakukan transfusi darah. Dan kami disuruh pihak rumah sakit untuk membeli darah dengan harga Rp 700.000 ditambah angkosnya Rp 180.000. Jadi totalnya dua bungkus darah biayanya Rp 900.000. Transfusi darah sudah dilakukan tadi malam. Hari ini mau beli dua kantong lagi dengan harga yang sama ujar Wiwin (40) istri Jumalik saat di RSUD Aek kanopan Kamis (22/6).
Sementara, Kepala Cabang BPJS Kabupaten Labura Putri saat dikonfirmasi mengatakan, segala keperluan medis yang dibutuhkan pasien BPJS sepenuhnya ditanggung oleh pihak BPJS.
“Pasien BPJS itu sepenuhnya ditanggung oleh BPJS. Itu seharusnya satu paket yang nantinya akan dibayarkan BPJS kepada rumah Sakit” ujarnya.
Sementara Edy Syahputra selaku penanggung jawab JKN (Jaminan Kesehatan Nasional) di RSUD Aek Kanopan saat dikonfirmasi beralasan, pasien BPJS membeli darah karena di RSUD Aek kanopan belum memiliki stok darah. Dan yang melakukan pembelian darah itu melalui PMI Kabupaten Labura.
Namun, saat ditanya apakah biaya yang dikeluarkan pasien untuk membeli darah tersebut nantinya dibayarkan atau ditanggung oleh pihak BPJS? Edy tidak bersedia memberikan jawaban. (Wandi)