Soal 106 Milyar Kacab : Minggu Pertama Juli ADD dan DD Siap Dicairkan
Sentralberita – Asahan | Sempat menimbulkan polemik di masyarakat terkait isu mengendapnya Alokasi Dana Desa (ADD) dan Dana Desa (DD) di Bank Sumut Cabang Kisaran, Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) itu dituding tidak mendukung pembangunan di Kabupaten Asahan.
Kepala Cabang Bank Sumut Kisaran, Isben Hutajulu saat dikonfirmasi, Kamis (22/6) di kantornya membantah jika pihaknya mengendapkan ADD dan DD guna serta menghambat pembangunan di Kabupaten Asahan, ” kami tidak mempunyai cukup dana kontan untuk merealisasikan pencairan ADD dan DD yang diminta oleh Pemkab. Asahan “, ujar Isben.
Pemkab. Asahan melalui Bagian Keuangan meminta agar Bank Sumut Cabang Kisaran mencairkan ADD triwulan II dan DD tahap I pada minggu pertama bulan Juni, ” kami memahami uang itu milik Pemerintah yang dititipkan, namun kami tidak memiliki persediaan uang kontan sebanyak itu sehingga disepakati pencairan tahap pertama Rp.100 juta untuk DD ” ujar Isben.
Kesepakatan antara pihak Bank Sumut dengan Pemkab. Asahan dan Asosiasi Prangkat Desa Seluruh Indonesia (APDSI) sisa dana ADD dan DD akan dicairkan keseluruhannya pada minggu pertama bulan Juli, ” pada hari kerja efektif minggu pertama bulan Juli 2017 sudah bisa dicairkan”, tegasnya.
Secara terpisa pengurus APDSI Kabupaten Asahan Sujud Prayitno kepada Sentralberita.com mengatakan, pada awalnya mereka tetap bersikuku agar pihak Bank Sumut mencairkan semua dana ADD dan DD, namun akhirnya mereka dapat menerima alasan pihak Bank yang mengatakan tidak memiliki uang kontan sebanyak itu dalam waktu singkat.
APDSI juga menyadari jika pencairan dalam jumlah besar bisa menimbulkan kerawanan sebab di masing – masing kantor kepala desa belum tentu memiliki brankas untuk menyimpan uang, ” bisa rawan dan ini kita jadikan sebagai tindakan prepentif ” ujar Sujud.
Sebelumnya Bank Sumut Cabang Kisaran baru mencairkan Dana Desa (DD) tahap I sebesar Rp.17,6 milyar dari total keseluruhan sekitar Rp.83 milyar dan Alokasi Dana Desa (ADD) pada triwulan ke II yang jumlahnya mencapai Rp.23 milyar baru bisa dicairkan sekitar Rp.1,1 milyar.(SB/susilawadi)