Lomba Desa di Danau Toba Masuki Tahap Akhir Pembina RE Foundation Dr RE Nainggolan MM : Dari 214 Desa, 19 Masuk dalam Seleksi Final
Sentralberita| Medan ~Setelah sebelumnya pada bulan Februari 2017 yang lalu dilaksanakan penilaian lomba kebersihan, keindahan, dan kerapian antar Desa di pinggiran Danau Toba tahap pertama, lomba tersebut kini memasuki tahap akhir. Lomba ini meliputi desa-desa di 7 kabupaten di kawasan Danau Toba, masing-masing Tapanuli Utara, Toba Samosir, Simalungun, Karo, Dairi, Humbang Hasundutan, dan Kabupaten Samosir.
Hal itu disampaikan Pembina RE Foundation , Dr RE Nainggolan MM kepada wartawan, Selasa (20/6) di Kantor RE Foundation Jalan Kapten Muslim Medan.
Dia menjelaskan, dalam lomba penilaian tahap pertama, desa yang paling unggul adalah Desa Ambarita, Kabupaten Samosir. Untuk tahap kedua, dari 214 desa yang terdapat di pinggiran Danau Toba pada 7 kabupaten tersebut, telah terseleksi 19 desa, yang masuk tahap akhir penilaian. Untuk Kabupaten Samosir, Desa Ambarita, Desa Unjur, dan Desa Martoba. Kabupaten Toba Samosir, Desa Lumbang Gaol, Desa Parparean II, dan Desa Meat. Kabupetan Humbahas, Desa Simamora, Desa Sinambela, dan Desa Tipang. Sementara untuk Kabupaten Tapanuli Utara, Desa Sibandang, Desa Sampuran, Dan Desa Lontung.
Selain itu, kata dia, dari Kabupaten Dairi, ada Desa Silalahi II, Silalahi III, dan Desa Silalhi I. Kabupaten Simalungun, Desa Nagori Tigaras, Desa Nagori Sibaganding, dan Desa Nahori Sihalpe. Terakhir dari Kabupaten Karo, diwakili Desa Tongging.
Menueut dia, kegiatan itu bertujuan untuk mendorong seluruh desa yang ada di bibir pantai Danau Toba untuk menjaga kebersihan, kerapian dan keindahan lingkungan ini untuk mendukung program pemerintah dalam mewujudkan kawasan Danau Toba sebagai kawasan pariwisata bertaraf global.
RE juga mengatakan, proses penilaian tersebut melibatkan jajaran perangkat daerah untuk menentukan dan menilai penilaian desa terbaik. “Ini penting untuk membangun dan menyamakan persepsi agar keberadaan lingkungan sekitar Danau Toba dapat terjaga dengan baik, terutama meyangkut soal kebersihan lingkungan sekitar, sehingga menjadi daya tarik bagi wisatawan,” katanya.
Dia menambahkan, sangat perlu untuk terus menumbuhkan sifat mencintai lingkungan dan kebersihan. “Kita berharap, lomba ini dapat membangun motivasi dan kesadaran di kalangan masyarakat untuk ikut menjaga dan merawat fasilitas umum yang ada agar berguna sesuai dengan fungsinya,” ujarnya.
Dikatakannya, survei dan proses penilaian terhadap desa-desa yang menjadi nominasi itu dilakukan oleh tim khusus secara diam-diam, dalam waktu yang dirahasiakan, untuk menentukan desa yang menjadi Juara Pertama sampai dengan Juara Harapan III. Indikator yang akan dijadikan bobot penilaian Lomba Kebersihan Keindahan dan Kerapian tersebut, di antaranya kelengkapan data dan informasi, sistem pengelolaan sampah yang teratur, pengelolaan hewan peliharaan, tersedianya fasilitas umum seperti kamar mandi/toilet, keberadaan taman sehingga desa tersebut kelihatan indah. Selain itu, jika di desa tersebut ada hotel, harus dipastikan limbah dan kotoran dari hotel tersebut tidak dibuang ke danau. Juga akan diperhatikan, apakah rumah-rumah penduduk, khususnya yang berada di pinggir danau, tidak membuang kotoran dan sampah ke danau.
Tidak luput dari aspek penilaian, sambungnya, apakah ada dukungan perantau untuk kebersihan dan keindahan desa, juga apakah desa tersebut memiliki peraturan tentang kebersihan, bagaimana tingkat partisipasi dan keterlibatan masyarakat desa untuk meningkatkan kebersihan lingkungan sekitar, apakah ada hari-hari gotong royong, dan terakhir, apakah ada kegiatan PKK terkait pelestarian lingkungan.
Pemenang lomba tersebut, sambungnya, akan diberikan penghargaan dan apresiasi bagi berupa alat-alat kebersihan, uang pembinaan, dan hadiah lainnya. Pengumuman dan penyerahan hadiah diperkirakan akan dilaksanakan pada bulan Juli atau Agustus tahun ini, di desa yang terpilih sebagai pemenang pertama.
Dijelaskannya, lomba itu sendiri diselenggarakan RE Foundation, bekerja sama dengan Universitas Sisingamangaraja XII Tapanuli, Radio Republik Indonesia (RRI) Sumatera Utara, Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Sumatera Utara, Yayasan Surya Kebenaran Internasional (YSKI), Radio Lite FM, Radio Kardopa, Pelita Batak dan Horas Halak Hita (H3).
Sebelumnya, kata dia, pengumuman hasil penilaian tahap pertama Lomba Antar Desa di tepi Danau Toba yang terdiri dari 214 desa dari 7 kabupaten, dilaksanakan akhir Februari lalu. Seremoni pengumuman dilaksanakan di halaman Kantor Desa Ambarita, Kecamatan Simanindo, Kabupaten Samosir (SB/rel)
Medan, 20 Juni 2017
Teks Foto : Foto Bersama : Pembina RE Foundation Dr RE Nainggolan MM didampingi Ketua Koordinator Kemanusiaan YSKI drg Annita, Rektor UNITA Ir Adriani Siahaan MP, Kadis Pariwisata Sumut E Marbun, Pengurus RE Foundation Jadi Pane SPd, dan lainnya berfoto bersama dengan Bupati Samosir Rapidin Simbolon dan pejabat Pemkab Samosir lainnya saat pemberian hadiah lomba tahap I di bulan Pebruari 2017 di desa Ambarita, Kabupaten Samosi
