Pungli SDN di Labura, Kasek Bebani Siswa Rp 200 Ribu

Sentral Berita| Labura~ Saat gencar-gencarnya pemerintah menyuarakan stop pungutan liar, bahkan dibeberapa daerah juga sudah membentuk tim sapu bersih pungli (saber pungli), tapi hal tersebut tak membuat takut oknum yang ingin meraup uang banyak tanpa memikirkan nasib orang lain.
Hal ini terjadi di sekolah SDN 117513 Pulo tarutung, Kecamatan Kualuh Hulu, Kabupaten Labuhanbatu Utara (Labura) Sumatera Utara. Murid SD Kelas 6 dipungut Rp.200 ribu/ murid.
Akibatnya, banyak orang tua/wali murid meradang dengan kutipan yang sangat besar untuk murid setingkat SD, apalagi orang tua murid yang ekonomi rendah.
Beberapa orangtua murid menceritakan keluhannya pada awak media, namun tak mau namanya dimuat dalam pemberitaan. Mereka takut nanti anaknya disekolah di intimidasi atau dipersulit oleh oknum guru dan Kepala Sekolah (Kasek).
Salah satu orang tua murid dengan inisial K (42) Warga Aekkanopan, Kecamatan Kualuh Hulu, Kabupaten Labura mengatakan ” kami dipungut uang sebesar Rp,200 ribu bang oleh pihak sekolah. Katanya untuk uang perpisahan anak murid kelas 6 sebesar Rp,100 ribu dan untuk ijazah sebesar Rp,100 ribu jadi semua total Rp,200 ribu “. ucapnya.
Dijelaskannya, saat itu orang tua murid dikumpulkan rapat tanggal 11/5/2017. Kalau jumlah murid kelas 6 sekira 24 murid. Jika orangtua murid tidak punya uang langsung Rp,200 ribu katanya bisa dicicil pembayaran sampai batas waktu tanggal 20/5/2017 dan ada orang disuruh menangih kerumah-rumah.
Lanjutnya, untuk acara perpisahan murid pihak sekolah mengadakan hiburan keyboard tanggal 23/5/2017. Para guru pun bernyanyi dan berjoged ria. Jelas banyak orangtua murid termasuk saya bang mengeluh dengan adanya pungutan uang yang tak memiliki landasan peraturan yang jelas. Ujarnya.
Masih katanya, pungutan itu sangat membebani orangtua murid, sebab disini banyak keluarga yang ekonomi pas-pasan. Ada yang kerjanya penarik becak, buruh harian lepas dikebun yang intinya lepas makan saja dirumah syukur. Namun mau tak mau kami juga harus bayar. Takut anak kami kan masih ada yang sekolah disitu, nanti dipersulit pula segala urusan.
Padahal yang kita tau bang sekolah sekarang sudah banyak dibantu pemerintah, seperti Dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS), Bantuan Siswa Miskin (BSM). Bahkan pemerintah sudah mengratiskan biaya sekolah dan tidak membenarkan ada kutipan/pungutan uang pada murid dalam bentuk apapun. Tapi kok masih ada saja kutipan. Tandasnya.
Saat awak media mengkonfirmasi pada Kepala Sekolah, Kasiem guna dikonfirmasi terkait pungli di SDN 117513 pulo tarung. Mirisnya awak media malah disambut dengan tidak sopan layaknya seorang guru dan pendidik. Tandasnya
Saat awak media menayakan apakah bisa bertemu dengan Kepala Sekolah guna dikonfirmasi terkait pengutipan biaya pada murid. Salah seorang guru yang mengaku dirinya sebagai Wakil Kepala Sekolah (Wakasek) dengan sikap arogan layaknya mengajak untuk bertengkar.
“Untuk apa mencari Kepala Sekolah, ada masalah apa rupanya. Capek kali kalian mengurusi itu. Disini tidak ada pengutipan dan orangtua murid tidak ada dipaksa memberikan uang. Itu mereka sendiri yang mengasih. Tak perlu kalian ketemu Kasek, aku disini Wakil Kepala Sekolah, jadi biar aja aku menjawab kalian” ujarnya.
Saat oknum guru yang mengaku Wakil Kepala Sekolah itu mencak-mencak seperti orang kesurupan dan memanggil semua teman-temannya guru dan mengatakan dengan lantangnya ” buat besar-besar beritanya. Aku gak takut karena kami gak salah, kami pasti menang “. ucapnya.
Awak media ini sempat mengambil foto oknum guru tersebut saat marah -marah. Karena suasana dan komunikasi sudah tidak sehat lagi alias seperti ingin mengajak bertengkar. Wartawan pun meninggalkan sekolah tersebut.
Sampai saat berita ini terkirim keredaksi, Kasek Kasiem di konfirmasi via sms tidak ada jawaban dan ditelepon juga tak mau menggangkat. Ditemui beberapa kali dirumahnya dan kesekolah juga tidak ada. Sepertinya Kasek ini menghindar dari wartawan.
Berbeda dengan Kepala Cabang Dinas (KCD) Pendidikan Kecamatan Kualuh Hulu, Irwan Harahap S.Pd saat dikonfirmasi wartawan via telepon terkait pungli yang terjadi di SDN 117513 pulo tarutung apakah hal itu di izinkan mengatakan ” saya tidak bisa berkomentar dan memberikan statement adinda. Jumpailah dan konfirmasi langsung Kepala Sekolahnya. Karena akupun tak tahu ceritanya” tandasnya. (SB/Wandi)