KPK: ” Kalau Korupsi Tak Berhenti Juga Akan banyak Lagi Menjadi OTT”

Wakil Ketua KPK Basaria Panjaitan

Sentralberita| Jakarta~Usai gelar perkara OTT DPRD Kota Mojokerto, Jawa Timur, di kantornya, Jl Kuningan Persada, Jakarta Selatan, Sabtu (17/6/2017), wakil ketua KPK Basaria Panjaitan menyampaikan, dalam tiga pekan belakangan sudah tiga kali KPK m elakukan operasi tangkap tangan (OTT) di daerah-daerah.

Basaria Panjaitan mengingatkan pelaku korupsi atau suap untuk berhenti. “Terus terang, kalau kita 5 pimpinan sudah sepakat tidak akan melakukan OTT. Tapi kalau sudah ada di depan mata, tim sudah ada di sana, apa dilepaskan kan enggak. Benar, kalau tidak berhenti juga akan ada banyak dan banyak lagi OTT,” ujarnya.

KPK sudah mengupayakan tindakan preventif dengan mengundang kepala daerah dan aparat pengawas internal pemerintah (APIP) untuk menjaga integritas. Namun tidak berarti OTT akan berhenti.

Baca Juga :  Wali Kota Ikuti Rakor dan Penguatan Sinergi Antara KPK RI, Kemendagri, dan BPKP

“Benar tadi kita sudah melakukan supervisi, pencegahan, sosialisasi dimana-mana, bukan berarti OTT-nya harus berhenti, enggak juga. Upaya pencegahan tetap dilakukan tujuannya untuk tidak terjadi langkah berikutnya, itu tindakan represif,” ujar Basaria.

Tahun 2017 ini KPK sudah menetapkan 21 provinsi menjadi fokus penempatan Koordinasi dan Supervisi Pencegahan (Korsupga) sebagai sasaran penindakan dan pencegahan terintegrasi.

“Otomatis mereka akan bisa menambah informasi untuk tim Korsupdak (Koordinasi dan Supervisi Penindakan) yang juga ada di masing-masing daerah. Makanya melalui OTT ini disampaikan kehati-hatian untuk tidak berbuat lagi. Kita sekarang sudah ada dimana-mana,” pungkasnya (SB/dtc)

Tinggalkan Balasan

-->