Medan Apresiasi Sumut-Aceh Tuan Rumah PON

Sentrlberita| Medan~ Insan olahraga Kota Medan menyambut antusias pendeklarasian Sumatera Utara dan Aceh untuk menjadi tuan rumah bersama PON 2024. Sebab jika keinginan itu terealisasi, Kota Medan bakal merasakan dampak positif, terutama dalam hal pembangunan infrastruktur olahraga.
“Upaya yang dilakukan Pemerintah Provinsi Sumatera Utara bukanlah tugas mudah, tapi Insya Allah bisa dilaksanakan jika seluruh pihak mampu menjaga komitmennya,” ungkap Kadispora Medan H Mara Husin Lubis SH saat menyampaikan sambutan mewakili Wali Kota Medan pada acara Rapat Anggota KONI Medan, di ruang Cendana Hotel Grand Kanaya, Sabtu (10/6). Usai Rapat Anggota berlangsung acara buka puasa bersama.
Dengan slogan “Bersatu Kita Menang”, cukup menggambarkan kesiapan dan kesungguhan kedua provinsi untuk berkolaborasi menjadi tuan rumah PON XXI Tahun 2024 mendatang.
Medan, ucap Ketua Umum KONI Medan Drs Eddy H Sibarani, turut senang karena paling diuntungkan jika rencana Sumut-Aceh jadi tuan rumah PON 2024 bisa terealisasi. “Pasalnya, dengan menjadi tuan rumah PON, terjawablah kebutuhan kita pada sarana olahraga,” ujarnya.
Sementara Ketua KONI Sumut John Ismadi Lubis juga menegaskan bahwa jika misi tuan rumah PON terealisasi, maka Medan akan menjadi pusat dari kegiatan tersebut. “Itu artinya akan ada upgrading sarana olahraga dan peningkatan perekonomian masyarakat,” sebut John Lubis.
Tingkatkan Anggaran
Dalam kesempatan tersebut, Kadispora Medan H Marah Husin juga mendukung aspirasi KONI Medan untuk meningkatkan anggaran pada tahun 2018. Namun penambahan dana itu juga diharapkan bisa dibarengi dengan peningkatan prestasi atlet Medan pada Pekan Olahraga Wilayah Sumut (Porwilsu) dan Pekan Olahraga Provinsi (Porprov).
Sebelumnya, Eddy H Sibarani menyampaikan, selama 4 tahun ini, dana KONI Kota Medan tidak mengalami peningkatan, meskipun programnya bertambah.
Untuk itu, pada 2018 Eddy berharap anggarannya bisa ditingkatkan, karena pada tahun itu atlet Medan akan berjuang membawa nama Medan di ajang Porwilsu dan Porprovsu. “Di even itulah atlet binaan KONI Medan berjuang membawa nama daerah. Porwilsu dan Porprovsu merupakan tolok ukur prestasi Medan,” tegas Eddy Sibarani.
Pada Porprovsu tahun 2014, Medan jadi juara umum dengan raihan 65 medali emas. Raihan itu meningkat dari tahun 2010 yang hanya meraih 40 medali emas. “Sekarang target kita bukan lagi juara umum, karena kalau juara umum bukan hal yang sulit. Tapi target kita bagaimana meraih lebih banyak medali emas,” tegasnya.
Ketua KONI Sumut John Ismadi Lubis memberi gambaran soal jumlah medali yang harus dicapai KONI Medan. Pada PON 2016, 70 persen medali emas untuk Sumut adalah sumbangsih atlet Medan. Maka semestinya di Porprovsu, Medan juga mendapatkan 70 persen medali emas yang diperebutkan, baru bisa dikatakan Medan sebagai kota atlet,” tegas John.
Ia juga mengingatkan kepada KONI Medan untuk melakukan pendataan klub dan jumlah atlet di wilayahnya.
Ke depan, data ini perlu dalam menentukan dana yang dibutuhkan bagi pembinaan olahraga, “Semoga program kerja ini bermanfaat bagi atlet guna mendukung prestasi Sumut pada PON 2020,” ucap John.
Rapat anggota, jelas Ketua Panpel DR Budi Sadewa, mengevaluasi program2016, membahas program kerja 2018 dan ditutup dengan acara buka puasa bersama.
Rapat diikuti 33 wakil Pengcab/Pengkot OR, badan fungsional dan 21 KONI Kecamatan serta pengurus KONI Medan. Dalam rapat tersebut juga disepakati 5 cabor baru menjadi anggota KONI Medan yakni Fasidasu (aerosport), PCI (cricket), faji (arungjeram), Fopi (pentaque) dan MI (Muaythai).(SB/01)