Kedai Mantan, Tempat Berkumpulnya Para Mantan

Sentralberita| Medan~ Biasanya Mantan  selalu diidentikan dengan ‘bekas’. Kalimat yang selalu diidentikan orang dengan mantan pacar atau mantan kekasih. Tapi, itu tidak berlaku bagi para owner Kedai Mantan yang  baru berdiri tepatnya April tahun ini. Apa saja kata para pemilik Kedai Mantan ini. Mari kita simak ceritanya.

“ Mantan, itu kan bukan hanya mantan pacar saja. Mantan teman kerja, mantan teman sekolah, mantan teman organisasi, mantan teman club, mantan teman Mengaji  dan lain-lain. Itu semua dinamakan mantan,” kata Icha memulai obrolannya saat ditemui  Sentralberita.com beberapa waktu yang lalu.

Berangkat dari kata Mantan itu maka Icha dan teman-temannya berinisiatif mendirikan tempat mangkal  yang dinamakan mereka Kedai Mantan. Apalagi,” kami ini orangnya suka kumpul. Setelah berpisah sekian lama dari bangku sekolah di SMA tahun 1995. Nah, dengan seringnya nongkrong ini kami jadi bingung di tempat mana lagi yang akan kami tongkrongi. Dengan spontanitas, tercetuslah ide kami  yang benar-benar bikin tempat tongkrongan ini. Untuk modal kami patungan. Karena  minatnya sama kenapa tidak dicoba,” jelas Icha dengan mata berbinar.

Itulah salah satu latar belakang  mengapa Ica, Aulia Andri dan tiga teman yang lainnya membuat  Kedai Mantan ini.  Mereka berlima,  Aulia Andri, Ewin Tambun, Marini Sitorus, Lidya Hasni, Icha Azhar

Ngumpulin mantan di Kedai Mantan adalah salah satu alternatif jalan keluar yang bagus juga. “ Awalnya sih  kalau dilihat orang nama mantan itu negatif padahal yang masuk kesini  sudah banyak mulai dari mantan Pejabat, pak Jumiran Abdi  sering nongkrong disini dengan teman-temannya, Pensiunan Pegawai Negeri, Wiraswasta, Pengusaha dan lain-lain, jadi bukan hanya mantan pacar saja,” tutur Icha lagi.

Dulunya Kedai Mantan ini adalah sebuah Warkops atau Warung Kopi. “ Karena sewa mereka sudah habis, mereka tidak meneruskan usaha warkopnya lagi. Dan, sebagian property mereka jual pada kami,” kata Icha menjelaskan dia dipercaya oleh teman-temannya untuk mengelola Kedai Mantan ini, ” mungkin karena waktu saya lebih banyak dibanding teman-teman.”

Baca Juga :  Wasliah Lubis, Sosok Kepala Madrasah yang Penuh Kasih, Teladan dan Menginspirasi

Tak Kenal Pengunjung

Walau kita membayangkan dari kelima owner Kedai  Mantan ini pasti memiliki banyak teman untuk singgah di Kedai Mantan mereka. Kalau 1 orang saja mengajak 5 orang temannya, itu artinya dihitung  5 x 5 ada 25 orang  yang mampir ke Kedai Mantan ini. Jadi istilahnya seperti memanfaatkan teman-teman sendiri untuk bertandang ke tempat  tongkrongan ini.

Ternyata,”  tidak juga, kebanyakan yang datang ke tempat tongkrongan ini justru orang-orang yang bukan teman-teman kami. Bahkan, kami tidak kenal sama sekali dengan pengunjung yang singgah kesini,” kata salah satu owner lainnya Aulia Andri ikut menimpali.

Begitu kita berada di dalam Kedai Mantan, suasananya terlihat cukup ramai. Terlihat Kedai Mantan menyajikan suasana yang santai dan nyaman. Ada beberapa benda-benda unik dipajangkan di Kedai itu. Seperti sepeda ontel  tua dan antik milik pak Jumiran Abdi. Ada juga lukisan hutan yang jika difoto seolah-olah view dibelakang kita sedang berada di hutan.

“ Konsep dan pernak pernik Kedai Mantan ini sendiri dari ide kami masing-masing. Jadi agar kami terlihat ada andil masing-masing disini.”

Masih Merangkak

Untuk lantai dua, perempuan berparas manis ini mengaku rencananya  mereka akan menjadikan lokasi untuk tempat meeting, seminar arisan bahkan bisa untuk Pengajian. “ Juga akan ada live music, untuk pelatihan  dan lain-lain dengan kapasitas masih 30 orang.”

“ Makanya kami dikatakan masih merangkak. Walau pun kadang kami merasa surprise juga. Kami akan terus melakukan perbaikan-perbaikan. Semua itu memang butuh proses  yang tidak seperti membalikan telapak tangan. Sehingga kami merasa harus mendapat nilai baik. Semua ini pasti ada kelebihan dan kekurangannya,” tutur Ica  lagi.

Baca Juga :  Elemen Pemuda Sebut Keputusan Bijak Jika PDIP Usung Nikson Nababan

Lokasi Kedai Mantan juga terbilang unik. Lokasinya terletak persis di persimpangan empat  lampu merah antara Jl Gaperta dan Jl Kapten Muslim. Jadi, kalau setiap ada lampu merah orang pasti selintas melihat Kedai Mantan ini. Orang akan berpikir kalau Kedai ini adalah tempat yang baru. Dan, apa sih yang ditawarkan disini ?.

Jadi,” kami semua mengambil sisi positiifnya saja. Semakin banyak orang berhenti  karena lampu merah di depan Kedai kami maka akan semakin banyak orang mampir untuk singgah. Tapi, yang susah itu mencari parkir. Karena kami tidak punya banyak kelebihan tanah untuk lahan parkir,” ujar Ica tertawa.

Untuk makanan dan minuman yang disajikan, Kedai Mantan juga punya favorit. “ Makanan favorit  disini yakni Tom Yam. Dan untuk minumannya yakni Juice Pelangi. Kedua menu favorit itu adalah menu handalan kami.  Walau Tom Yam ini rasanya asam. Tapi dijamin rasanya nikmat. Kami ada koki dan barista. Barista yang mengkreasikan sanger . “

Kedai Mantan adalah penggabungan antara tempat ngopi dan café. “ Kami menggabungkan warung kopi dan semi resto. Jadi bukan seperti  lembur kuring. Di tempat kami pengunjung bisa memesan makanan dan minuman yang tidak berat. Seperti  tomyam dan nasi cap cay,” aku Icha yang doyan makan ini.

Saat ini bisnis kuliner memang punya peluang yang lebih menarik dibanding dengan bisnis-bisnis yang  lain. Orang-orang bisa nongkrong sepulang kuliah atau pulang kerja dari kantor apalagi di Kedai Mantan ini ada Wifi.(SB/DS)

Tinggalkan Balasan

-->