Puasa Demi Menggapai Ridho Ilahi

ilustasi jamah berpuasa (net)

Sentralberita.com| Semoga Allah merahmati kita…Syariat Islam yang mulia ini telah memberikan kelapangan dan kemudahan bagi ummat manusia.

Tidaklah Allah membebankan suatu kewajiban kepada seseorang melainkan dengan memperhatikan kemampuannya.

Allah Ta’ala berfirman, “Tidaklah Allah membebankan kepada seseorang kecuali menurut kemampuannya.” (Qs. Al Baqoroh: 286). Demikian pula ibadah puasa yang disyari’atkan kepada kita.

Apabila seseorang justru dikhawatirkan tertimpa bahaya dengan melakukan puasa maka dia diperbolehkan bahkan lebih utama untuk tidak berpuasa ketika itu, seperti orang yang sedang sakit dan bepergian jauh.

Allah Ta’ala berfirman, “Barangsiapa sakit atau dalam perjalanan (lalu dia berbuka) maka (wajib baginya berpuasa) sebanyak hari yang ditinggalkannya itu pada hari-hari yang lain. Alloh menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki kesukaran bagimu.” (Qs. Al Baqoroh: 185)

Baca Juga :  Judi Online Pengaruh Buruk Bagi Generasi Muda Bangsa

Syaikh Abdurrohman bin Naashir As Sa’di rohimahulloh mengatakan dalam kitab tafsirnya, “Alloh Ta’ala menghendaki memberikan kemudahan kepada kalian untuk menempuh jalan-jalan yang menyampaikan kepada keridhoan-Nya dengan semudah mungkin, dan mempermudah jalan-jalan itu dengan sepenuh kemudahan.

Karena itulah semua perkara yang diperintahkan Alloh kepada hamba-Nya pada asalnya merupakan sesuatu yang sangat mudah.” (Taisir karimirrohman, hal. 86).

Syaikh Muhammad bin Sholih Al ‘Utsaimin rohimahulloh mengatakan, “Tujuan dari puasa bukanlah sekedar mengekang tubuh dalam rangka menahan haus dan lapar serta kesulitan, akan tetapi tujuannya adalah menundukkan jiwa dengan meninggalkan sesuatu yang dicintai demi meraih keridhoan Dzat yang dicintai.

Adapun perkara dicintai yang ditinggalkan adalah makan, minum dan jima’, inilah nafsu syahwat. Adapun sesuatu yang dicintai yang dicari keridhoan-Nya adalah Alloh ‘Azza wa Jalla.

Baca Juga :   Supervisi Administrasi dan Pembinaan  ASN dan Non ASN KUA Deli Tua dan Biru-Biru, Ingatkan Bekerja Amanah-Jujur dan Terukur

Maka kita harus senantiasa menghadirkan niat ini bahwasanya kita meninggalkan pembatal-pembatal puasa ini demi mencari keridhoan Alloh ‘Azza wa Jalla.” (Tsamaniyatu Wa Arba’uuna Su’aalan Fish Shiyaam hal. 10)(SB/Muslim.or)

Tinggalkan Balasan

-->