Pemulihan Lingkungan Hidup Dilakukan Pemerintah Belum Sebanding, Koperasi Persub Latih Kader Koservasi SDA

Syafarudin bersama Sandry Nasution menjelang pelaksanaan pelatihan kader konservasi Sumber daya Alam (Foto-SB/01)

Sentralberita| Medan~ Krisis lingkungan hidup dan sumber daya hutan di Sumatera Utara khususnya di Kabupaten Padang Lawas Utara dan Padang Lawas belum tertangani.

Tingkat pemulihan lingkungan hidup yang dilalukan oleh pemerintah belum sebanding dengan laju kerusakan yang tejadi.

Secara nasional kemampuan pemerintah melakukan pemulihan lingkungan dalam bentuk reboisasi hutan dan daerah aliran sungai (DAS) baru mencapai angka 105 ribu ha per tahun. Semantara lahan kritis yang perlu dipulihkan masih mencapai angka 23 juta ha.

Situasi ini tentu mengancam keberlanjutan kehidupan masyarakat disekitar kawasan hutan dan daerah aliran sungai.

Sebagai dampak krisis, kini masyarakat berhadapan langsung dengan risiko diterpa datangnya bencana ekologis berupa banjir dan tanah longsor termasuk kekeringan.

Baca Juga :  Baru Mendarat dari Jakarta, Bupati Langkat Ondim Langsung Hadiri MUSOPROV KONI Sumut 202

Sebagaimana dilansir oleh Desk Disaster Walhi bahwa di Sumatera Utara pada tahun 2015 telah dilanda 52 kali banjir dan 10 kali tanah longsor. Bencana ini telah menjakau 196 desa/kelurahan dengan total korban jiwa meninggal 21 orang.

Selain persoalan terdegradasinya kawasan hutan, Sungai Barumun yang menjadi nadi kehidupan masyarakat, tidak luput pula dari  tindak pencemaran.

Hal ini telah berulang terjadi dan tentunya sangat merugikan karena selain air tidak bisa dimanfaatkan langsung oleh masyarakat setempat, ekosistem dan biota air pun terancam punah. Tercamarnya sungai ini karena adanya buangan limbah cair yang dihasilkan oleh industri.

“Kita mesti segera menyadari situsi krisis ini”, ungkap Safaruddin Siregar selaku ketua Koperasi Parsub (Parsadaan Simangambat Ujung Batu dan Huristak).

Baca Juga :  Buka Puasa Bersama Ribuan Jamaah Masjid Musabbihin, Rico Waas: Kebersamaan Sangat Berarti Dukung Pembangunan Medan

Karena itu imbuh Safaruddin, peran serta masyarakat sangat diharapkan untuk terlibat secara kolektif membangun gerakan lingkungan hidup guna ikut memulihkan ekosistem hutan dan sungai yang rusak dan/atau tercamar,  pungkas Safaruddin Siregar.

Koperasi Parsub memiliki komitmen untuk ikut memulihkan lingkungan yang rusak di wilayah Kabupaten Padang Lawas Utara dan Padang Lawas.

Menurut Ketua penyelenggara, Sandry Nasution hal tersebut dilakukan Koperasi Persub, sebagai langkah awal akan dilakukan pelatihan Kader konservasi Sumber Daya Alam pada 22-23 Mei 2017 yang diperuntukan bagi 111  peserta dan berasal dari 37 desa yang menjadi anggota Koperasi Parsub.  (SB/01)

 

Tinggalkan Balasan

-->