Kanduri Jamu Sawah di Sergai
Sentralberita|Sergai~Untuk menjaga agar sawah tidak mendapat bencana dan memberikan hasil yang bagus, maka diadakanlah kenduri jamu sawah. Kenduri jamu sawah merupakan budaya yang harus dijaga dan dipertahankan sebagai ungkapan rasa syukur kepada Yang Maha Kuasa.
Demikian disampaikan Bupati Serdang Bedagai Ir H Soekirman, saat menghadiri upacara Kenduri Jamu Sawah di Dusun IX Kampung Ibus Desa Sei Rampah Kecamatan Sei Rampah, Senin (10/4).
Hadir dalam acara tersebut Kadis Pertanian Sefrial Budi, SP, MP, Kadis PMD Drs Dimas Kurnianto, Kaban PBD Henri Suharto, SH, Camat Sei Rampah, Kapolsek Firdaus Kecamatan Sei Rampah Camat Teluk Mengkudu, Camat Dolok Masihul, Camat Dolok Merawan, Kepala Desa Sei Rampah dan masyarakat Dusun IX Desa Sei Rampah.
Pada bagian lain sambutannnya Bupati Sergai mengatakan seperti lebih kurang 100 bahasa yang ada di Indonesia dikahwatirkan akan punah karena tidak digunakan oleh pamakainya. Karena itu, jamu sawah atau tepung tawar bibit harus tetap dilaksanakan ketika akan turun sawah supayah budaya jamu sawah tetap lestari.
Didampingi Kadis Pertanian Sergai Sefrial Budi, SP, MP, Camat Sei Rampah Drs Haparuddin Saragih,Kapolsek Firdaus Kecamatan Sei Rampah dan Kepala Desa Sei Rampah, Bupati Sergai menepungtawari bibit padi yang akan ditanam. Tepung tawar ini sebagai permulaan dari rangkaian kenduri jamu sawah. Setelah 7 (tujuh) hari dari acara kenduri ini barulah bibit padi ini boleh ditanam.(SB/jontob)