Rumah Mode Sahara, Design Baju dari Berbagai Motif Kain di Seluruh Indonesia

Sentralberita| Medan~ Bisnis  Fhasion memang tak ada habis-habisnya. Kali ini seorang wanita yang sudah terbilang lama menggeluti usaha bisnis fhasion adalah Poppy Anggreni. Mari kita ikuti kisahnya.

“ Saya sejak dulu memang sudah kesengsem dengan kain. Kain-kain wastran nusantara yang berasal dari beberapa kota atau daerah di seluruh Indonesia. Kain-kain Indonesia seperti  tenun, batik dan lain-lain. Motifnya memang  lebih banyak motif batik. Tapi, coraknya lebih beda dibanding corak batik yang biasa kita beli. Ada perpaduan warna coklat, merah, hitam dan lain-lain,” kata Poppy Anggreni sambil memperlihatkan beberapa kain yang sudah di desain menjadi baju dan kain atau rok.

Kemana-mana jika jalan-jalan ke satu daerah ke daerah yang lain, Poppy selalu menyempatkan diri untuk mencari kain khas daerah setempat. “ Mungkin karena dunia saya bergerak di dunia Fhasion. Jadi, bekal kain adalah perpaduan yang cocok dengan fhasion,” ulas Alumni Sastra Inggris, USU yang tidak pernah sama sekali belajar tentang mode,” saya hanya pintar mendesgin ini secara otodidak saja.”

Baca Juga :  Ketua BKSG-LK Indonesia Sumut Rajamin Sirait: Nikson Nababan Habiskan Waktunya Layani Rakyat!

Semua kain-kain wastard nusantara ini di design Poppy menjadi busana yang cantik dan unik. Saat diwawancarai Sentralberita.com, wanita ini sedang mengenahkan baju yang model nya kancing di belakang dengan mengikuti kain itu. Sehingga terlihat begitu memiliki nilai kepribadian yang tinggi bagi si pemakainya.

“ Saya sudah  4,5 tahun yang lalu berkecimpung di dunia fhasion ini. Apalagi, di Kota Medan ini pasarnya ‘ada’. Yang beli itu biasanya untuk wanita-wanita kantoran, bahkan  untuk pribadi yang dipakai buat sehari-hari dengan motif casual atau ke pesta untuk acara performa tertentu dan juga seluruh lapisan masyarakat,” ujar Poppy menjelaskan boutique buka sejak pukul 10.00 pagi hingga pukul 19.00 wib.

Menurut wanita yang selalu berpenampilan chic ini, ide mendesign kain-kain ini dilatar belakangi dari kecintaannya terhadap produk dalam negeri. “ Tak ada salahnya kita mengagumi produk produk negeri  kita sendiri. Kita juga harus cinta dengan produk dalam negeri. Ternyata  setiap daerah itu memiliki kain yang berbeda-beda lho,” imbuh ibu dari ibu dua anak ini.

Baca Juga :  Pemprov Sumut Gali dan Promosikan Kekayaan Budaya Lewat Sayembara Desain Batik

Untuk mengabulkan niatnya, Poppy suka berburu kain-kain di Sumatera, Jawa, Bali, Indonesia bagian Timur dan lain-lain. Setelah saya beli lalu saya design sendiri dengan  model yang berbeda-beda,” ujar Poppy mengaku tim jahitnya ada 5 orang.

Baju-baju Poppy dibanderol mulai dari harga Rp 400 ribu per potong hingga harga jutaan. “ Kalau yang harga Rp 1 juta-an itu biasanya 1 set tenun batik,” kata Poppy menambahkan alamat Boutique  nya di Jl Abdullah Lubis yang satu lokasi dengan restoran Warisan Tempo Doeloe, miliknya juga. (DS)

Tinggalkan Balasan

-->