Evie Bobby, Sekarang Menemani Suami, Anak, Cucu dan Menantu
Sentralberita| Medan~ Penyanyi Televisi Medan, tahun 80an, Evie Bobby, sekarang kegiatannya hanya sebatas bekerja sebagai Notaris PPAT di Tanjung Morawa,, menemani suami, anak-anakk, cucu dan menantu.
“Sekarang saya lebih banyak olah raga. Jalan pagi dari rumah Jl Tomat ke Taman Ahmad Yani, 1 jam kemudian balik lagi ke rumah sambil jalan kaki,” kata Evi Bobby saat ditemui Sentralberita.com, di salah satu mall di kawasan Jl Jawa Medan.
Menurut Evie, sekarang kegiatannya lebih pada yang santai-santai saja. “Kalau dulu sebelum tahun 2000, suami saya pak Bobby belum pensiun, saya masih suka diundang nyanyi di kantor suami saya. Tapi, untuk urusan menyanyi dan Mc saya tidak pernah lagi minta bayaran. No…no…no… saya sekarang masih mau menyanyi dan Mc tapi itu tidak mau dibayar lagi,” tukas Evie menjelaskan sekarang dirinya lebih banyak di kegiatan sosial saja.
Menurut Evie, dirinya dulu menyanyi hanyalah karena hobby. “ Papa sebenarnya tidak suka saya menjadi penyanyi. Jadi, pendukung terbesar dalam hal menyanyi yaitu mama saya. Jadi sebenarnya saya lebih banyak bekerja di bank-bank swasta. Kalau penyanyi saat itu dipikirin orang gimana gitu. Makanya saya lebih focus pendidikan sehingga akhirnya saya selesai S1 Hukum di UISU.”
Dulu juga, kata Evie, saat belum ada TV swasta seperti sekarang ini. Penyanyi lokal itu bisa top dan dikenal penonton,” aku Evie yang juga anggota INI ( Ikatan Notaris Indonesia, red) cabang Deli Serdang,” saya sudah menekuni profesi Notaris sejak tahun 2004 sampai sekarang.”
Karena TV local menjadi anak emas di kampung sendiri. Sehingga perhatian penonton terhadap penyanyi sangat antusias sekali. “ Dulu kan Medan belum ada RCTI, SCTV dan lain-lain, sehingga orang lebih banyak ambil TV lokal kita sendiri. Namun, setelah banyaknya bermunculan TV swasta manalah mungkin TV lokal ini tercaver lagi dan penyanyi lokal sudah tak kelihatan lagi.”
Karena tidak adanya lagi wadah tempat bibit-bibit penyanyi yang akan muncul. Maka,” penyanyi-penyanyi lokal kita disini malah hijrah ke Jakarta atau pusat. Dan, mereka rata-rata berhasil dan sukses jadi penyanyi yang digandrungi kawula muda. Seperti Judika, Tetty Manurung, Mardiana Bugis, Meta dan Melda Armis, Tio Pinem bahkan Ferdy Sihombing dan lain-lain. Kalau dulu Ferdy itu penyanyi sekarang saja dia sudah jadi designer yang mendunia,” papar Evie panjang lebar.
Alahamudlilah, kata Evie, dia beruntung melalui masa-masa itu. “ Tahun 80an sampai tahun 2000 adalah masa ke-emasan bagi saya. Karena saat saya banyak tampil di TV local, TV Swasta itu belum ada. Lagipula pada waktu itu saya bukan penyanyi yang cari makan di dunia nyanyi. Sebenarnya saat itu saya lebih fokus ke pendidikan,” ujar Evie mengaku dia sempat beberap kali bekerja di perusahaan bank swasta,” saya juga sempat jadi kepala kantor kas Setia Budi di salah satu bank swasta.”
“ Ada juga sih sesekali saya ketemu dengan teman-teman sesama artis penyanyi dulu. Misalnya, Melda Armis. Karena kebetulan suami kami bekerja di tempat yang sama. Sesekali kami ketemu juga kalau ada arisan,” ujar S2 Hukum USU ini.
Setelah focus dengan dunia pendidikan. Mau tak mau wanita yang masih terlihat awet muda ini berjuang sendirian untuk membesarkan anak-anaknya. Namun,’’ walau pun mamanya artis tapi tak ada anak-anak yang mengikuti jejak saya jadi artis. Tapi, di rumah saya ada juga Studio Tomato. Anak nomor 2 saya itu dulu punya band. Namun, dia tak meneruskan bakatnya. Dia malah memilih jadi pengajar.”
Penyanyi zaman dulu dan sekarang itu jauh berbeda. Kalau dulu untuk menjadi penyanyi butuh proses yang panjang. “ Saya harus rajin latihan bina vokalia. Saat itu guru pelatih saya pak Yusuf Tatarang dan pak Edy Tambunan. Latihan nyanyi itu harus belajar dari perut,” aku Evie menjelaskan dulunya wakta dia kerja di bank,” saya suka menyanyi dihadapan tamu-tamu penting.”
Sehingga semua harus diperhatikan. “ Untuk masalah pakaian harus sopan dan tak boleh pakai baju seksi. Pakaian saya harus panjang dan tidak boleh senonoh. Karena yang kita hadapi juga istri-istri pejabat penting.”
Aliran music Evie Bobby sendiri pada zaman dulu adalah aliran jazz. “ Kalau penyanyi jazz itu kan harus berdiri tegak. Tidak pakai melenggak lenggok. Jadi, tidak ada mengundang negatif buat penonton. Kalau sekarang sudah ada penyanyi dnagdut. Itu juga beda kan. Ada gerakan meliuk-liuk kan badan. Pokoknya semua itu beda. Apalagi dulu saya termasuk penyanyi Istana, Kapolda, kepala staf Kepresidenan dan lain-lain, dihadapan mereka pakaian kita harus diseleksi. Bajunya tangan panjang, longdress dan tidak pernah pakai baju tali satu,” ujar ibu 5 orang anak ini.
Sekarang kalau ditanya apa cita-cita Evie ke depan ?. “ Saya hanya ingin bahagia bersama suami, anak, cucu dan menantu. Itu saja. Saya tak punya keinginan apa-apa lagi. Hanya ingin menikmati hidup saja sekarang. Ingin menata hidup menikmati hidup dan tak mau ngapa-ngapain lagi. Karena semua itu sudah lewat,” tandas istri dari dr Budi ini lagi. (SB/DS)