Ini Laporan BNPB Soal Banjir Bandang di Padangsidimpuan, Lima Orang Tewas, 400 Jiwa Mengungsi

Sentralberita| Padangsidimpuan~ Banjir Bandang yang terjadi Minggu (26/3//2017) malam di Kelurahan Lubuk Raya, Lingkungan 2, Kecamatan Padangsidimpuan Hutaimbaru, Kota Padangsidimpuan, mengambil korban nyawa hingga berita dibuat sebanyak lima orang tewas.
Berdasarkan laporan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), banjir menewaskan lima warga setempat, empat jiwa di Kecamatan PSP Hutaimbaru dan satu di PSP Utara.
Sementara itu, ratusan warga telah mengungsi ke tempat aman seperti lapangan dan masjid. Data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat menyebutkan lebih dari 400 jiwa mengungsi di beberapa kelurahan, seperti Kelurahan Ujung Padang, Kecamatan PSP Selatan 46 KK, Kelurahan Batang Ayumi Zulu, Kecamatan PSP Utara 110 jiwa, dan Kelurahan Batunadua, Kecamatan PSP Batunadua 200 jiwa.
“Banjir berdampak di enam kecamatan di Kota Padang Sidempuan, seperti Kecamatan Padang Sidempuan Utara, Padang Sidempuan Selatan, Padang Sidimpuan Tenggara, Padang Sidempuan Hutaimbaru, Padang Sidempuan Batunadua, dan Padang Sidempuan Angkola Julu,” kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho, Senin (27/3/2017).
BPBD juga melaporkan bahwa ratusan murid SDN 200114/22 Kantin Lombang yang berlokasi di Kecamatan Padang Sidempuan diliburkan karena sekolah rusak dan tertimbun lumpur.
Beberapa bangunan rusak dan hanyut di Kecamatan Padang Sidempuan Batunadua, Padang Sidempuan Utara, PSP Selatan, Angkola Julu. Total kerusakan di wilayah tersebut mencakup rumah rusak 17 unit, rumah hanyut 17, dan kendaraan hanyut tujuh unit.
“Pemerintah setempat telah mendirikan dampur umum di dua titik pada Kelurahan Sitamian, Kecamatan Padang Sidempuan Selatan, di bawah Pos Komando Tanggap Darurat Bencana. Di samping itu, BPBD telah menurunkan Tim Reaksi Cepat untuk penyelamatan dan evakuasi,” tandas Sutopo.
Korban meninggal, yakni Sahriana Situmorang (45), Rafiah Sarumpaet (8), Sakinah Sarumpaet (10). Sementara ada satu orang bernama Saikun Sarumpaet hingga berita ini ditulis belum ditemukan.
Ketiga korban yang tewas dan hilang merupakan satu keluarga. Menurut informasi yang diperoleh dari masyarakat, peristiwa terjadi ketika Sahrian bersama empat anaknya sedang duduk-duduk di pondok di sawahnya. Ketika itu hujan lebat melanda wilayah tersebut.
Selang beberapa jam setelah hujan turun, tiba-tiba banjir bandang yang berasal dari Sungai Sipogas langsung menyeret ibu dan anak itu. (SB/01/ SNC)