Puteri Indonesia Kezia Warouw Merasa Ada Memegang Tubuhnya Saat Hadiri Puncak HPN

Putri inidonesia ini memberikan keterangan pers, Kamis siang (foto-Kompas.com)

Sentralberita| Ambon~ Puteri Indonesia 2016, Kezia Warouw, mengaku saat sedang duduk di panggung utama merasa ada yang memegang bagian tubuhnya dari belakang. Kejadian katanya, beberapa saat sebelum Presiden Joko Widodo datang ke arena HPN di Kota Ambon, Kamis (9/2/2017

“Kejadiannya itu sebelum acara pembukaan dimulai. Jadi, ada yang memegang saya dari belakang,” kata Kezia kepada wartawan di Ambon, Kamis siang.

Dia mengatakan, saat itu, dia tidak langsung menengok ke belakang untuk melihat siapa yang memegang tubuhnya karena pakaian yang dikenakannya tidak memungkinkan dia untuk melakukan itu.

“Saat itu, saya juga kan sedang pakai mahkota, jadi susah untuk menengok ke belakang,” ujarnya.

Baca Juga :  Sat Samapta Polres Tanjung Balai Cegah Gangguan Kamtibmas Patroli Secara Humanis

Meski tidak tahu siapa yang melakukan perbuatan itu, dia memastikan bahwa kursi yang berada di belakangnya saat itu diduduki oleh sejumlah periwira TNI dan Polri. Namun, dia tidak mau menuduh bahwa para perwira yang ada di belakangnya itu pelakunya.

“Di belakang saya itu aparat negara yang mengenakan seragam, tetapi saya tidak mau menuduh mereka, dan mungkin saja bukan mereka yang melakukan itu. Cuma saya mau katakan itu tidak sopan sekali,” ujarnya.

Dia mengaku, beberapa saat setelah kejadian itu, ada seorang oknum TNI yang mengangkat kipas angin dan menyimpannya di depan tempat duduk Kezia.

“Tetapi, saking kesalnya, saya tidak mau lagi kipas diarahkan ke saya,” ujarnya.

Baca Juga :  Pj Gubernur Agus Fatoni Tinjau Command Centre PON XXI Wilayah Sumut Guna Pastikan Berjalan Baik Seluruhnya

Menangapi masalah tersebut, Kepala Penerangan Kodam XVI Pattimura, Kolonel Muhamad Hasyim Lalhakim, mengaku sangat menyayangkan peristiwa itu. Namun, terkait siapa pelakunya, Hasyim mengatakan, perlu ada bukti dan kejelasan agar tidak menimbulkan fitnah. (SB/01/Kompas.com)

 

Tinggalkan Balasan

-->