Upaya Mencederai Kabah Berkali-Kali Jadi Sasaran Orang Tidak Bertanggung Jawab

Sentralberita| Com~ Upaya mencederai Kabah, area tempat beribadah umat Islam sedunia memang berkali-kali menjadi sasaran orang tidak bertanggung jawab. Pada November 1979, Masjidil Haram diduduki oleh 400 orang fundamentalis yang dipimpin Juhayman al-Oteibi.
Dia mengklaim bersama Imam Mahdi. Mereka menyandera jamaah haji dan baru bisa dilumpuhkan oleh pasukan khusus yang terlibat baku tembak semalaman.
Terakhir, pada Oktober 2016 sempat terjadi upaya penghancuran Kabah oleh milisi pemberontak Houthi Yaman. Rudal balistik dilontarkan menuju Kabah. Namun, militer koalisi Arab yang dipimpin Arab Saudi berhasil mencegah dan menghancurkan rudal Houthi yang nyaris menghantam Kota Mekah itu.
Menurut pernyataan militer Saudi, pasukan koalisi Arab menghancurkan rudal balistik Houthi yang sudah melesat 65 kilometer (40 mil) dari kota suci Mekah. Serangan rudal Houthi tidak menimbulkan kerusakan terhadap situs suci umat Islam.
Seorang pria diduga memiliki gangguan jiwa mencoba melakukan aksi bakar diri di sudut Kabah, Masjidil Haram, Senin (6/2) malam waktu setempat. Beruntung, para jamaah bersama keamanan masjid mampu mencegahnya. Sebelum api terpantik, pelaku berhasil diringkus.
Di dalam video berdurasi kurang dari 30 detik itu, terlihat seorang pria berpakaian cokelat diseret keluar area Kabah oleh sejumlah petugas keamanan.
Seorang jamaah terlihat membantu pihak keamanan menyingkirkan pria yang hendak membakar diri itu. Proses yang terjadi begitu cepat, belum habis mengguyur diri dengan bensin yang dibawa pelaku menggunakan botol air mineral, polisi beserta jamaah cekatan melakukan penindakan.
Api belum dipantik, sementara bensin di dalam botol masih separuh, petugas keamanan langsung menyeret pria itu keluar area Kabah. Terlihat barang bukti berupa bensin di dalam botol tanpa tutup yang tinggal setengah. Singkat cerita, upaya konyol itu berhasil dicegah.
Peristiwa itu dibenarkan juru bicara media pasukan keamanan Masjid Agung, Mayor Sameh Al-Silmi. Menurutnya, pelaku adalah seorang pria berusia sekitar 40 tahun. Saat melakoni pemeriksaan intensif, pria konyol itu diduga memiliki gangguan kejiwaan karena berkomunikasi tidak nyambung saat diinterograsi.
“Tingkah lakunya menggambarkan bahwa dia menderita gangguan jiwa,” ujar Sameh seperti dilansir Al Arabiya, kemarin. “Mengguyur diri dengan bensin dan mencoba menyalakannya,” tambahnya.Pernyataan ini memperjelas kalau pelaku tidak berniat membakar Kabah.
Sebelumnya, media di Saudi sempat heboh atas peristiwa itu. Pasalnya, sejumlah saksi sempat menyatakan pria itu sempat mencoba membakar kiswah, kain hitam yang menyelimuti Kabah. Salah satu saksi mengatakan kepada Sabq bahwa pria tersebut sempat menyerukan slogan “taghfiri,” merujuk pada kelompok ekstremis Islam yang diyakini bertanggung jawab atas serangkaian serangan di seluruh dunia.
Mengenai pihak keamanan yang kebobolan terhadap tingkah laku pelaku dikarenakan banyaknya jumlah jamaah yang mencapai ratusan orang. Hal itu membuat pihak keamanan sulit melakukan pengecekan terhadap jamaah yang hendak beribadah. (SB/01/rmol)