Ratusan Pekerja di Podomoro Gajinya Belum Dibayar, Begini Pengakuan Mereka
Sentralberita| Medan~ Sulaiman (32) satu di antara pekerja asal Medan Sulaiman menceritakan gajinya dan ratusan buruh lainnya belum dibayar sejak lima minggu yang lalu.
Pekerja ini mengaku tak takut dipecat asalkan gajinya dibayar oleh PT Totalindo Eka Persada yakni penanggungjawab proyek bangunan Podomoro City Deli Medan.
“Gak takut saya dipecat. Hak saya ini. Perusahaan besar kok gaji buruhnya macet,” jelas Sulaiman di kompleks tempat tinggal buruh Podomoro Jalan Sei Deli, Medan, Rabu (1/2/2017).
Ia menyebutkan dari pada menjadi tukang bangunan di Podomoro lebih bagus menjadi tukang bangunan rumahan.
Menjadi tukang Podomoro mempertaruhkan nyawa. Tak hanya itu, banyak peraturan yang ditetapkan pengelola kepada para buruh.
“Kehidupan kita melarat, padahal taruhan kita nyawa. Peraturan di sini ketat. Kalau kita merokok denda Rp 500 ribu, gak pakai helm denda Rp 500 ribu, buang sampah denda Rp 500 ribu. Tapi soal gaji malah gak ketat,” sambungnya.
“Kemarin, anak dan istri saya diusir dari kontrakan di Jalan Puri Medan. Gak ada duit kami bayar kontrakan,” jelasnya mengakhiri
Menurutnya, Keterlambatan membayar gaji tak hanya terjadi pada kali ini saja. Sulaiman mengungkapkan bahwa baru- baru ini ia beserta anak dan istrinya diusir dari rumah karena tak sanggup membayar kontrakan. (SB/01)