SK Tim Pemenangan Bidding PON 2024 Dirancang
Sentralberita| Medan~Provinsi Sumatera Utara benar – benar serius untuk berkompetisi dalam bursa pencalonan tuan rumah Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI/2024 mendatang. Keseriusan dibuktikan dengan rencana pemerintah Provinsi akan merancang Surat Keputusan (SK) tim pemenangan pada bidding tuan rumah PON yang dilaksanakan 2018. Karena itu, mulai saat ini provinsi Sumut terus mempersiapkan segala sesuatunya. Tekad menjadi tuan rumah bukan keinginan semata, mengingat pada 64 tahun silam Sumut juga pernah dipercaya menjadi tuan rumah PON edisi ke 3 tahun 1953.
Gubernur Sumatera Utara, H T Erry Nuradi mengatakan, salah satu bentuk keseriusan pihaknya menjadi tuan rumah yakni dengan membangun sarana dan prasarana olahraga di kawasan komplek sport centre, jalan pancing Medan. “ Kita terus persiapkan venue olahraga seperti komplek sport centre di kawasan eks kantor Gubsu. Kita juga sedang membenahi gedung serbaguna karena tahun 2018 Sumut dipercaya sebagai tuan rumah MTQ tingkat nasional. Begitupun dengan pembangunan wisma atlet akan kita siapkan, dan fasilitas penunjang lainnya. “ ucap Erry.
Demi mewujudkan visi memenangkan bidding tuan rumah PON 2018 nanti, Gubsu akan segera mengeluarkan Surat Keputusan (SK) tim pemenangan. Tim terpilih nantinya, diharapkan bisa mempersiapkan materi untuk dipresentasikan kepada seluruh peserta bidding PON.
“ Sebagai bentuk keseriusan Sumut menginginkan tuan rumah PON, kami akan segera buat SK tim agar KONI Pusat bisa memastikan jika Sumut memang layak menjadi tuan rumah. Sumut juga sedang gencar menambah pembangunan sarana olahraga untuk seluruh cabor. Ini kita lakukan agar pada bidding nanti, Sumut sudah menyiapkan sarana olaharaga yang banyak, dan bisa mempertandingkan jumlah cabor seperti di PON 2016 Jawa Barat.” jelas Erry.
Tuan Rumah Bersama
Tidak hanya di situ, Sumut juga terus menjalin komunikasi dengan provinsi Aceh untuk menjadi tuan rumah bersama. Dikatakan Erry, ini juga sebagai salah satu alternatif agar provinsi lain tidak harus menunggu hingga ratusan tahun untuk menjadi tuan rumah PON. “ Kalaupun tidak menjadi tuan rumah tunggal, paling tidak Sumut bisa tuan rumah bersama dengan Aceh. Ini adalah salah satu jalan keluar terbaik. Karena kalau 4 tahun sekali hanya satu provinsi saja tuan rumah, maka provinsi lain bisa menunggu ratusan tahun lebih untuk bisa jadi tuan rumah.” tambah Erry.
Untuk menyemarakkan hal itu, ia pun berpesan kiranya berbagai even olahraga harus bisa dilaksanakan tiap bulannya. Seperti KONI Sumut yang diharapkan bisa mendorong seluruh Pengprov Cabor untuk menyelenggarakan even olahraga prestasi dan Dispora di ranah olahraga pelajar. “Dari 44 cabor binaan KONI Sumut, katakanlah cuma 36 pengprov yang aktif. Jadi dalam setahun akan ada 100 lebih pertandingan. Otomatis akan banyak atlet bertanding dan muncul prestasi yang membanggakan,” harapnya.
Sementara, ketua Umum KONI Sumut demisioner, Gus Irawan Pasaribu mengatakan, kegagalan Sumut memenangkan bidding PON 2014 silam, tentu menjadi pembelajaran penting menatap bidding 2018. Dirinya optimis, peluang Sumut menjadi tuan rumah sangat besar karena langsung didukung oleh pemerintah Provinsi.
“Saya kira kegagalan pada bidding PON 2014 bisa dijadikan pembelajaran penting. Apalagi, pak gubsu juga telah melontarkan keinginanan Sumut bisa merebut tuan rumah PON 2024. Sesungguhnya KONI Sumut juga sudah membangun komunikasi dengan Aceh sebagai tuan rumah bersama. Tentu ini peluang sangat besar karena mendapat dukungan dari Pemprov dan juga DPRD Sumut.” kata Gus Irawan.
Ketua KONI Sumut terpilih periode 2017/2021, John Ismadi Lubis menyatakan jika KONI siap memperjuangkan amanah Gubsu H T Erry Nuradi bahwa Sumut mesti merebut tuan rumah PON 2024, baik tuan rumah sendiri ataupun bersama dengan Aceh. “Salah satu hal yang bisa kita jual kepada peserta bidding PON nanti adalah persiapan sarana dan prasarana olahraga. Kita lihat pada PON 2020 di Papua rencananya hanya mempertandingkan 30 lebih cabor saja. Dan saat ini saya kira Sumut dan Aceh sudah punya venue l30 cabor lebih. Kami juga optimis bisa menyediakan 50 hingga 60 lebih sarana olahraga,” yakinnya. (SB/01)