Atlet Muslimah Kubur Mimpi Raih Medali Demi Jilbab

Sentralberita| Jakarta~ Seorang atlet karate Jawa Timur, Aulia mengubur mimpinya untuk meraih medali demi mempertahankan jilbab yang dipakainya sebagai seorang wanita muslimah.
Siswi dari SMPIT Harapan Umat, Ngawi, Jawa Timur ini disuruh juri melepas jilbabnya dalam perlombaan karate se-Jawa Timur hanya karena juri lomba meminta peserta untuk melepas jilbab Aulia.
Hal itu disampaikan guru Aulia sendiri melalui akun Facebook pribadinya, Janan Farisi yang diposting dua hari lalu (Sabtu, 24/12). Postingan yang berjudul “Hampir aku tidak percaya sedang berada di negara mayoritas muslim” itu sampai hari ini, Senin (26/12)
Menrut pengakuan Janan, keputusan Aulia itu berbeda dari teman seangkatannya yang lain yang memutuskan untuk melepas jilbab demi sebuah hadiah atau medali.
“Peserta yang lain yang sebelumnya berjilbab, mulai melepas jilbabnya satu per satu. Tapi anak itu (Aulia) perlahan dengan air mata menggenang di pelupuk, ia melangkah meninggalkan arena pertandingan,” beber Janan.
Aulia saat itu diminta untuk melepas jilbab yang dipakainya dan menggantikan dengan penutup kepala yang terbuka lehernya jika ingin berpartiaipasi dalam kompetisi terebut. Namun, Aulia menolak karena penutup kepala tersebut dinilai tidak menutup keseluruhan auratnya.
Janan menuturkan, kejuaraan karate se-Jawa Timur itu diselenggarakan di Gelanggang Olahraga (GOR) Magetan, Jawa Timur, pada Jumat 23 Desember 2016 lalu. Aulia, kata Janan, telah berlatih siang dan malam untuk menyambut datangnya kejuaraan karate itu. Namun, ketika santriwati itu sudah siap bertanding dengan seragam karatenya, salah seorang juri meminta agar jilbab yang dikenakan Aulia dilepas.
“Tersentaklah ia. Bergejolak pertandingan yang sangat hebat dalam hatinya. Bertanding mengejar mimpi atau mempertahankan jilbabnya, izzah keislamannya. Aku yang merekam semua itu dengan mata kepalaku, hampir tak percaya. Sebelumnya aku hanya mendengar seperti ini dari berita. Tapi kali ini hadir dengan nyata di depan mata. Ini negeri mayoritas muslim. Ada apa dengan jilbab? (SB/01/rmol)