Al-Qur’an Diterjemahkan dengan Bahasa Batak Angkola

Hasban Ritonga menerima kunjungan Kepala Puslitbang Lektur dan Khazanah Keagamaan Kementerian Agama Republik Indonesia Dr. H. Choirul Fuad Yusuf, M.Si dan tim penyusun di Kantor Gubsu, Senin (5/12). Hadir mendampingi Sekda Assisten Administrasi Umum dan Asset Jumsadi Damanik, Assisten Kesra OK Zulkarnain, Kepala Dinas Kominfo HM Fitriyus dan Kabag Agama Biro Binsos Muhammad.
Menurut Hasban, terjemahan Alquran berbahasa Angkola sangat berharga bagi khazanah pustaka di tanah air khususnya Sumatera Utara. “Ini merupakan karya yang sangat berharga terutama dalam upaya melestarikan bahasa Batak Angkola,” kata Hasban.
Selain itu, Alquran bahasa Batak Angkola menurutnya sangat bermanfaat bagi warga masyarakat yang belum faham bahasa Indonesia untuk bisa lebih memahami makna kandungan kitab suci Al Quran. “Kita yakin penerbitan ini sangat bermanfaat dan kami sangat berterimakasih kepda Badan Litbang Kemenag Ri,” ujar Hasban.
Tujuannya penerjemahan Al Quran berbahasa daerah yang pertama untuk melakukan konservasi bahasa daerah dimana berdasarkan beberapa indikator saat ini muncul fenomena kepunahan bahasa daerah yang sedang terjadi. Inilah satu upaya untuk melestarikan bahasa daerah,” kata Choirul. Berdasarkan salah satu penelitian LIPI, dari 600 bahasa daerah di Indonesia, saat ini hanya tinggal separuh saja yang bisa dipakai.
Tujuan kedua, lanjutnya, adalah untuk memperkuat pemahaman al quran bagi masyarakat yang belum bisa berbahasa Indonesia.
Kenapa bahasa angkola yang dipilih, menurut dia itu berasal dari kesepakatan hasil diskusi Tim Penerjemahan Litbang. “Kita tahu, bahwa bahasa batak itu ada beragam. Namun bahasa angkola nahasa Lingua Franca yang merupakan bahasa yang bisa dipakai dan difahami oleh sub bahasa batak lainnya,”
jelasnnya.
Rencananya peluncuran buku Terjemahan Alquran Bahasa Batak Angkola akan dilaksanakan pada tanggal 19 Desember mendatang oleh Menteri Agama RI. (SB/01)