Kadisporasu: Indonesia Terlihat Aman dan Damai Sesungguhnya Risau dan Gelisah

Kadispora foto bersama dengan BEM pada penutupan pelatihan Kapasitas pengurus
Kadispora Baharuddin Siagianfoto bersama dengan BEM pada penutupan pelatihan Kapasitas Kemahasiswaan, Rabu (30/11). (foto-SB/01)

Sentralberita| Medan~ Negara Indonresia saat ini terlihat aman dan damai tapi sesungguhnya dalam keadaan risau dan gelisah. Demikian diungkapkan Kadispora Sumut H. Baharuddin Siagiaan ketika menutup Pelatihan Peningkatan Kapasitas Organisasi Kemahasiswaan  Kabupapaten/kota, Rabu (30/11/2016) provinsi Sumatera Utara di Hotel Raz Jalan Dr Mansur Medan.

Pelatihan berlangsung selama tiga hari (28-30) diikuti 50 dari Badan Eksekutif Mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di Sumatera UtaraSebagaimana dilaporkan ketua pelaksana Rekahana Syahbi, kegiatan berlangsung  sukses dan kesukses itu diakui pesera ketika menyampaikan kesan pesennya pada acara penutupan yang  dihadiri Kabid Bina Kepemudaaan Disporasu M. Toir dan esolen III dan IV di lingkungan Disporasu.

Menurut Kadisporasu, mahasiswa sebagai ujung tombak negara, namun negara lain ingin menjajah Indonesia dari berbagai segi terutama dalam bidang ekonomi, karena semua ada di Indonesia.

Baca Juga :  Ketua Umum SMSI Firdaus Tegaskan TNI, POLRI dan ASN Netral Pada Pilkada 2024

“Indonesia sangat kaya raya, karena itu kita sekarang sudah diserang dengan berbagai cara melalui Narkoba dan IT dan yang diserang itu terutama  adalah generasi muda,”ujar Siagian seraya menyebut, Jika anak muda tidak punya kekuatan dan kapasitas, akan gampang dihancurkan.

Menghadapi MEA, negara-negara lain telah mengusai bahasa Indonesia, sementara kita belum mengusai bahasa mereka misalnya. Karena itu, melalui latihan ini mahasiswa harus mempersiapkan diri melalui keilmuan dan keterampilan. Disporasu, kata Baharuddin telah banyak mempersiapkan berbagai pelatihan kepada generasi muda agar punya keterampilan dan keilmuan, sehingga memiliki kapasitas dan integeritas.

Sementara DPD KNPI Sumut Budi Nasution mengharapkan, mahasiswa jangan jadi penonton menghadapi MEA, skill dan intlegensia harus dipersiapkan. Jadi hilangkan gontok-gontokan antar kampus apalagi sesama mahasiswa di dalam kampus yang sama. Mahasiswa harus bergandengan tangan dengan menjaga persatuan dan kekompakan, agar tidak teromabang-ambing dan mudah dipecah belah. (SB/01)

Baca Juga :  Pemko Sambut Baik Medan Jadi Lokasi Kick Off Pengukuran dan Intervensi Serentak Pencegahan Stunting di Sumut

 

 

Tinggalkan Balasan

-->