Binjai Dukung Program Kota Tanpa Kumuh

binjSentralberita| Binjai~ Dalam rangka percepatan  penanganan kawasan kumuh, pemerintah pusat  melalui Direktorat Pengembangan Kawasan Permukiman, Ditjen Cipta Karya  telah meluncurkan program kota tanpa kumuh (kotaku).

Mendukung program tersebut,   Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Binjai  bekerjasama  dengan Koordinator Kotaku Binjai Langkat  menggelar Sosialisasi dan Strategi komunikasi  program Kotaku , Selasa (29/11)  di Hotel Kardoba Binjai.

Kegiatan  diikuti puluhan  peserta  dari forum komunikasi masyarakat  dan SKPD dibuka  kepala  Bappeda   diwakili kabid sarana dan prasarana  Zulfan ST.

Zulfan mengatakan program Kotaku adalah program lanjutan dari program PNPM mandiri perkotaan. Program ini merupakan upaya strategis pemerintah pusat dalam rangka meningkatkan peran masyarakat dan memperkuat peran pemda dalam percepatan penanganan kawasan kumuh dan pencapaian akses air minum 100 %, mengurangi kawasan kumuh hingga 0% dan menyediakan akses sanitasi layak 100% untuk masyarakat Indonesia pada akhir tahun 2019. Target pencapaian tersebut dinamai dengan gerakan 100-0-100.

Baca Juga :  Lebaran H-3, Kombes Gidion Cek Pos Pelayanan Pancur Baru & Pos PAM Tuntungan

“Melalui program Kotaku Pemerintah Kota Binjai akan ikut berpatisipasi dalam mewujudkan peningkatan akses infrastruktur dan pelayanan dasar kawasan kumuh di Kota Binjai untuk mendukung terwujudnya permukiman yang layak huni, produktif dan berkelanjutan,” kata  Zulfan.

Zulfan menjelaskan  kebijakan dan strategi rencana tata ruang  Kota Binjai terhadap peningkatan kualitas permukiman, meliputi strategi  peningkatan  jaringan transportasi, penyediaan  air minum, pelayanan  air limbah, pelayanan persampahan, dan sistem jaringan drainase.

“Untuk penyediaan air minum target minimal 75% penduduk terlayani dapat dipenuhi hingga tahun 2019,” tambah Zulfan.

Koordinator Kotaku Binjai Langkat Rahmat Syarif mengatakan  ada tujuh indikator yang dijadikan acuan apakah suatu lokasi termasuk klaster kumuh atau bukan. Yaitu kondisi bangunan hunian, aksesibilitas lingkungan, drainase, air minum, air limbah/sanitasi, pengelolaan sampah, dan pengamanan kebakaran.

Baca Juga :  Hasan Basri Sagala Kunjungi Jaring Halus

“Target utama dari program Kotaku adalah menghapus wilayah kumuh dan miskin hingga nol hektar, oleh karenanya perlu komitmen bersama dan  kerjasama dari berbagai elemen masyarakat dan pemerintah, “ungkap Rahmat Syarif. (SB/Anin)

Tinggalkan Balasan

-->