Soal Kegiatan Paskibra, Sumardi : Uang SayaTerpakai Rp,20J

Sentralberita| Labura~  Terkait kegiatan Paskibra Kabupaten Labuhanbatu Utara (Labura) Sumatera Utara, di bawah naungan Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) yang dibidangi oleh Kabid Kepemudaan, Sumardi S,Pd yang lalu.

Sumardi S,Pd selain Kabid Kepemudaan pada Disporapar Labura juga merangkap sebagai Sekretaris Korpri Kabupaten Labuhanbatu Utara mengatakan pada wartawan terkait kegiatan Paskibra Labura.

“saya sudah lima tahun ini mengurusi kegiatan Paskibra dan berharap untuk digantikan. Sebab saya sudah merasa jenuh dan malas mengurusi kegiatan ini”. Ucapnya

 Diterangkannya, kegiatan Paskibra ditampung dalam APBD 2016 sebesar Rp,680 juta dan setiap tahunnya anggaran tersebut tidak pernah ditingkatkan.

Apalagi kegiatan tahun ini sebenarnya saya banyak tekor alias nombok, sebab banyak biaya keluar yang diluar/tidak tertulis pada Rencana Anggaran Belanja (RAB). Pada tahun sebelumnya sebenarnya saya juga nombok, namun tidak sebanyak tahun ini. Ujarnya.

 Masih katanya, makanya kalau boleh saya mundur dan minta diganti, sebenarnya saya sudah tidak sanggup lagi. Tahun ini uang pribadi saya menutupi biaya untuk kelancaran kegiatan banyak keluar, totalnya lebih kurang sebesar Rp,20 juta.

Contoh biaya yang tidak ada tertulis pada Daftar Pengguna Anggaran (DPA) Paskibra Labura yaitu, biaya beli rokok pelatih setiap hari, biaya londri pakaian peserta Paskibra dan biaya memperbaiki WC tumpat pada pondok
karantina peserta Paskibra dan termasuk paling besar biaya saya nombok saat pengukuhan peserta Paskibra yang dilakukan Bupati di Aula Fajar Dolpa (rumah bupati) di Kota batu, Kecamatan Na IX X. Lanjutnya, saat pengukuhan seluruh peserta Paskibra dan tamu undangan untuk biaya konsumsi dan biaya transportasi melebihi dari yang diaggaran pada DPA Disporapar Labura dan kekurangan itu uang saya yang menutupi. Sebenarnya pengukuhan pada peserta Paskibra tahun-tahun sebelumnya diadakan di aekkanopan sesuai tertulis pada DPA jadi biaya tidak membengkak seperti ini. Namun sebagai bentuk loyalitas, mau tidak mau saya harus jalankan perintah yang sudah menjadi kebijakan Kepala Daerah. Ujarnya.  (SB/Wandi)

Teks Foto:
Kantor Dinas pemuda olahraga dan pariwisata (Diporapar) Kabupaten Labura