Muhammad TWH Usul Museum Pers, Gubsu Setujui
Medan, (sentralberita)- Dalam pertemuannya dengan Gubsu, Muhammad TWH antusias bercerita tentang perjuangan pers dalam merebut dan mendukung kemerdekaan Republik Indonesia.
Wartawan senior yang berusia 84 tahun ini masih ingat setiap detil perjuangan terutama saat presiden RI Bung Karno diasingkan Belanda di Berastagi.
Dia juga bercerita tentang peran pemancar gerilya, radio Rimba Raya yang berlokasi di Ronga-ronga (antara Bireun dan Takengon). Selain menjadi alat penghubung dengan perwakilan RI di luar negeri, juga menjadi media yang terus melawan propaganda Belanda dan membuktikan kepada dunia bahwa republik Indonesia masih ada. “Radio Rimba Raya mengudara setiap malam dalam enam bahasa,” cerita Muhammad TWH kepada Gubsu.
Gubsu sendiri tampak antusias terutama memperhatikan kumpulan foto, dokumen dan lukisan perjuangan pers koleksi Muhammad TWH.
“Ternyata beliau banyak sekali membuat catatan, mengumpulkan tulisan tentang sejarah pers dan sejarah Sumut,” ujar Erry. Menanggapi adanya usulan agar kita buat museum pers, Gubsu menyatakan persetujuannya. “Saya setuju, nanti kita tempatkan di lokasi Gedung Museum Sumut, sehingga nanti ada khusus Museum Pers. Saya minta ini segera direalisasikan,” ujar Erry.
Gubsu beralasan, apabila koleksi berupa buku, foto dan dokumentasi kalau tidak ditempatkan secara baik bisa, koleksi itu terancam hilang. “Kita maksimalkan sehingga nanti ada catatan perjuangan pers dan catatan sejarah perjuangan bangsa khususnya di Sumut,” ujarnya.
Setelah melihat-lihat koleksi Muhammad TWH, rombongan kemudian berpamitan dan berangkat menuju kediaman Mantan Wakil Gubsu Drs Pieter Sibarani di Kompleks Tasbih Medan. Pieter SIbarani menjabat sebagai Wagub pada tahun 1994-1999 saat Gubernur dijabat H Rajainal Siregar dan H T Rizal Nurdin. Kini Pieter Sibarani berusia 78 tahun menderita penyakit Parkinson dan tidak mampu berjalan lagi. Gubsu menyampaikan agar Sibarani menjaga kesehatan dan tetap mendoakan Provinsi Sumatera Utara (SB/01)