Wartawati Deli Erlina Ungkapkan Dirinya Korban Kekerasan TNI AU

Hal ini disampaikan Wapemred Matatelinga Nurain S.sos SH saat ditemui di rumah sakit Sockprindo di Tanjung Morawa, Selasa (16/8/2016) sore
Dijelasknanya, wartawatinya ini dipukuli dengan pentungan kayu, rotan bagian tubuhnya. Selain itu, Handpone dan kamera turut dihancurkan mereka tanpa rasa kemanusian, saat meliput keributan dengan warga.
Kita sangat menyesalkan sikap pasukan TNI AU tersebut, tanpa melihat wartawan/i yang sedang melaksanakan tugas dilapangan dan langsung menghajar membabi buta menganiaya dengan pentungan.
Ini jangan dianggap enteng, karena wartawan yang ditugaskan dilindungan undang undang pers”, tegas Nurain.
Pimpinan TNI baik itu Panglima TNI, Jenderal TNI Gatot Nurmantyo dan Kepala Staf Angkatan Udara (KASAU) Marsekal Agus Supriatna, mencopot pimpinan TNI AU di Medan dan menggantinya dengan pejabat baru yang bisa lebih dekat dengan rakyat. “Di Medan ini ada Pangkosekhanudnas III dan Danlanud, akunya.
Selain itu aku Ain, Panglima TNI juga harus memastikan pelaku pemukulan, penganiayaan dan penyiksaan wartawan dan juga masyarakat Sari Rejo, mendapatkan hukuman setimpal atas perbuatannya. “Kami minta Panglima TNI tidak melindungi oknum TNI yang berprilaku bengis pada rakyatnya,” katanya.
Sementara itu, Adel dengan kondisi terbaring di rumah sakit daerah Tanjung Morawa menyebutkan.”Meskipun saya sudah menunjukkan identitas Id card selaku Wartawati ,mereka tetap saja memukul saya dengan pentungan berkalai kali kedada dan tangan,hingga memar dan terkilir sambil menahan sakit didadanya.
“Saat terjadinya pemukulan dengan pentungan kayu dan rotan, belum teras sakit. Namun, beberapa jam kemudian dada saya baru merasakan dada sesak dan tangan terkilir, Saya tidak bisa membayangkan saat pasukan TNI AU tersebut yang melakukan sweeping masyarakat dengan beringasnya, akunya. (SB/01)