SMAN 4 Medan Banyak Pelanggaran, Ditemukan 56 siswa per kelas, Kepsek Diminta Mundur

Sidak DPRD Medan di SMAN 4, ditemukan banyak pelanggaran. (foto-ist)
Sidak DPRD Medan di SMAN 4, ditemukan banyak pelanggaran. (foto-ist)

Medan, (Sentralberita)-Kondisi SMA N 4 Medan yang dujuluki sekolah favorit ternyata tidak sebagus yang dibayangkan. Terbukti, selain fasilitas mobiler yang masih banyak rusak juga lingkungan sekolah tampak kumuh. Parahnya lagi, jumlah siswa per kelas mencapai 56 orang.

 Fakta ini berdasarkan temuan anggota DPRD Medan Komisi B DPRD Medan saat inspeksi mendadak (sidak) ke SMA N 4 Medan di Jl Gelas Medan, Selasa (2/8). Kunjungan diikuti anggota komisi B, HT Bahrumsyah, Drs Maruli Tua Tarigan, Hendrik Halomoan Sitompul dan Edward Hutabarat.
 
Saat monitoring para anggota dewan ini sangat menyesalkan temuan kondisi bangku dan meja yang rusak. Begitu juga lorong ruangan tampak kumuh dipadati barang bekas dan kotor serta parit bau.
 
Sama halnya jumlah siswa di beberapa ruang mencapai 56 orang per lokal. Sehingga posisi letak meja siswa berada hingga pintu masuk ruangan.  
 
Saat kunjungan dewan, tak satu pun guru yang bersedia komentar. Guru dan pegawai bahkan siswa memilih diam ketika ditanya wartawan. Sedangkan Kepala Sekolah SMA N 4 Medan Drs Ramly tidak berada di tempat.
 
Melihat kondisi itu, anggota DPRD Medan Bahrumsyah mengaku miris dan menyedihkan melihat suasana belajar yang tidak kondusif. Bahrumsyah minta klarifikasi Kepsek terkait kelebihan siswa per kelas.     
Dikatakan, kunjungan dewan menyahuti laporan orang tua murid, ternyata benar siswa per kelas diisi 56 siswa dari ketentuan 38 siswa.     
Sedangkan anggota DPRD Medan Maruli Tua Tarigan usai peninjauan kepada wartawan mengatakan, Kepsek SMAN 4 Ramly terbukti sudah melanggar banyak pelanggaran dan sebaiknya mengundurkan diri. Ramly terbukti sudah merusak dunia pendidikan dan moral generasi muda sebagai pilar masa depan bangsa.    
 
Sama halnya anggota komisi B, Drs Edward Hutabarat dan Hemdrik H Sitompul, sangat menyayangkan terjadi pembohongan publik di SMAN 4. Dalam hal ini Edward dan Hendrik minta klarifikasi Kepsek dan pertanggungjawaban yang menempatkan jumlah siswa dalam satu lokal melebihi ketentuan.
   
Sebagaimana diketahui, di SMA N 4 Medan, saat ini menjadi sorotan terkait penyimpangan Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB). Pihak sekolah dituding manipulasi daya tampung dengan menerima siswa ‘sisipan’ hingga ratusan orang.
 
Sebagaimana pengumuman resmi SMA N 4 Medan saat PPDB, daya tampung hanya sebanyak 416 orang yakni jurusan IPA 6 kelas dan jurusan IPS 2 kelas masing masing per kelas sebanyak 38 orang. Namun faktanya, untuk siswa baru sudah menggunakan ruangan 11 lokal dan masing masing ruangan diisi sekitar 42 orang s/d 45 orang. Artinya ada penambahan sekitar 3 kelas atau sekitar 150 orang. (SB/01)
 

 

Baca Juga :  Program Beasiswa Magister Ilmu Kedokteran USU Berjalan Baik, Pj Gubernur Hassanudin Harapkan Hasilnya Maksimal

Tinggalkan Balasan

-->