Walikota Binjai: Perbaikan Jembatan Rusak Selesai dalam Dua Pekan
Binjai (Sentralberita)- Walikota Binjai, HM Idaham SH MSi, menargetkan proses perbaikan Jembatan Pahlawan dan Jembatan Sei Mencirim II, yang mengalami kerusakan pasca diterjang banjir, akan selesai dalam dua pekan ke depan.
Hal tersebut ditegaskannya kepada wartawan, saat meninjau kondisi kedua jembatan, yang berada di Kelurahan Pahlawan, Kecamatan Binjai Utara, dan Kelurahan Mencirim, Kecamatan Binjai Timur, pasca dilantik sebagai Walikota Binjai periode 2016-2021, Rabu (17/2).
“Insya’allah, dalam dua pekan ke depan, ini akan selesai,” ungkapnya, didampingi Asisten I Tata Pemerintahan, Amran Matondang, Kadis PU, Nanang Eka Sumantri, Kadis Tarukim, Mahfullah Daulay, dan jajaran pejabat terkait.
Dikatakan Walikota, perbaikan kedua jembatan merupakan prioritas awal dalam rehabilitasi pasca banjir. Sebab kedua infrastruktur itu menjadi akses transportasi alternatif untuk mengurai kemacatan.
“Kalau ini selesai, maka Jalan Sudirman akan kembali menjadi satu arah. Hal ini otomatis akan mengurangi kepadatan kendaraan di pusat kota, sehingga arus lalu lintas bisa kembali normal,” terangnya.
Sebaliknya, jika perbaikan jembatan rusak telah selesai dikerjakan, Walikota mengaku akan mengalihkan sasaran berikutnya, dengan melakukan perbaikan bronjong dan lanning, serta rehabilitasi rumah warga.
“Rencananya Rabu (24/2) nanti, saya akan menggelar rapat dengan unsur muspida, guna membahas langkah-langkah apa yang akan dilakikan dalam mempercepat proses rehabilitasi pasca banjir,” terangnya.
“Di situ nanti, kita juga akan bahas penggunaan dana tanggap darurat, termasuk bagaimana mekanisme penyerahan 650 paket jaminan hidup dari Pemerintah Provinsi Sumatera Utara,” imbuhnya.
Terkait rencana lanjutan Pemerintah Kota Binjai dalam mengantisipasi banjir susulan, Walikota mengaku telah menyiapkan sejumlah program jangka panjang, seperti penambahan ketinggian dinding sungai, dan relokasi pemukiman.
“Untuk langkah jabgka panjang, tentunya kita akan melobi Pemerintah Provinsi Sumatera Utara, dan minta supaya dilakukan penambahan ketinggian dinding penahan, untuk Sungai Bingai dan Sungai Mencirim,” jelasnya.
Sebab menurutnya, upaya tersebut efektif dalam mencegah luapan air sungai masuk dan menggenangi pemukiman warga, seperti yang telah dilakukan sebelumnya terhadap aliran Sungai Bangkatan. (Anin)