HAM Labuhanbatu Desak PTPN IV Panai Jaya Test Urine Karyawan

sentralberita | Labuhanbatu ~ Diduga wilayah perkebunan PTPN IV Unit Panai Jaya, Desa Bagan Bilah, Kecamatan Panai Tengah, Kabupaten Labuhanbatu kerap dijadikan lokasi transaksi narkotika jenis ganja kering. Setidaknya, kepolisian dari Polsek Panai Tengah sudah dua kali melakukan penggerebekan dan penangkapan di wilayah tersebut.

Terakhir, pada Selasa (11/11/2025) kemarin, Polsek Panai Tengah berhasil meringkus seorang laki-laki berinisial RK alias Rio dengan barang bukti 500 gram bruto ganja kering di pondok lokasi PTPN IV Kebun Panai Jaya.

Hingga kejadian tersebut mendapat perhatian serius dari Himpunan Aktivis Merdeka (HAM) Kabupaten Labuhanbatu.

Pimpinan HAM Labuhanbatu, Edi syahputra Ritonga S.pd, SH meminta agar pimpinan pusat PTPN IV Regional ll khususnya Unit Panai Jaya melakukan sosialisasi serta test urine terhadap karyawan PTPN IV Kebun Panai Jaya.

Baca Juga :  Pemko Medan  Didesak Tutup TPA Terjun

“Pimpinan pusat PTPN IV Regional ll sudah seharusnya mengambil sikap dan langkah sigap tentang bahaya narkotika di wilayahnya, salah satu upaya ialah sosialisasi tentang bahaya narkoba kepada semua karyawan,” ujarnya, Jumat (14/11/2025).

Selain itu kata Edi, ia juga mendesak pimpinan pusat PTPN IV Regional ll melakukan test urine terhadap karyawan secara global.

“Saya kira itu langkah tepat untuk memutus rantai peredaran narkoba di lingkungan karyawan PTPN IV Unit Panai Jaya,” tandasnya

Manajer PTPN IV Unit Panai Jaya, Dedi Riza saat dimintai tanggapannya, membantah bahwa berita lokasi penggerebekan yang dilakukan kepolisian itu informasi keliru.

“Cuma info aja Bang untuk lokasinya gak tepat, karena kejadian di luar HGU PTPN 4, untuk kebenaran berita biar jangan menduga-duga tanya aja sama Kanit Polsek Panai Tengah,” bantahnya.

Baca Juga :  Alumni IMM Desak Kapoldasu Tindak Oknum Polisi Diduga Pemicu Keributan di Tapteng

Menjawab bantahan manajer perusahaan plat merah itu, awak media meneruskan hasil rilis dari kepolisian Polsek Panai Tengah. Dan kembali meminta tanggapan terkait desakan aktivis, namun Dedi tidak bersedia memberikan tanggapan terkait desakan aktivis tersebut. (SB/BS)

-->