Pabrik Es Mini Dibangun Era Amru Daulay, Namun Ditelantarkan Di Era Jakfar -Atika
sentralberita | Mandailing Natal ~ Pemerhati Tani dan Nelayan Ariansyah Lubis, sesalkan pemerintah Kabupaten Mandailing Natal (Madina) yang membangun pabrik es mini untuk kebutuhan para nelayan di Pantai Barat Kecamatan Natal.
Menurut Ariansyah, pemkab Madina hanya membuang sia sisa anggaran untuk pembangunan pabrik mini tersebut, namun tak kunjung difungsikan hingga hari ini.
Seperti diketahui pabrik es mini tersebut dimulai pembangunannya di era Bupati H. Amru Daulay SH namun di era rezim Bupati Jakfar Sikhairi – Atika, pabrik tersebut tidak difungsikan dan malah ditelantarkan.
Padahal tujuan utamanya, kata Ariansyah, jika cuaca tidak memungkinkan nelayan untuk melaut, maka ada pekerjaan alternatif untuk para nelayan di wilayah itu.
“Sangat disesalkan pembangunan pabrik itu oleh pemkab Madina, karena tidak difungsikan sama sekali hingga hari ini, dan dibiarkan terlantar penuh semak belukar,”ucapnya.
Seharusnya kata Ariansyah, daripada tidak ada manfaat sama sekali bagi warga, lebih baik pemkab Madina buatkan program yang lebih bermanfaat, seperti pakan ternak dari ikan, agar nelayan tidak kesulitan lagi mencari nafkah tambahan untuk keluarga.
“Kan banyak ikan yang tidak layak lagi dikonsumsi, jadi ikan itu bisa dibuat menjadi pelet sebagai pakan ternak, dan anggarannya bisa bersumber dari APBD atau dari Dana Desa, daripada pabrik es yang dibangun pemerintah ini, namun tak ada gunanya,” ucapnya.
Selanjutnya, kata Ariansyah, pemerintah juga bisa membuat program lain yang bermanfaat seperti pembangunan TPI (Tempat Pelelangan Ikan) agar harga ikan tangkapan nelayan kompetitif.
“Banyak seharusnya program yang lebih bermanfaat bagi nelayan seperti yang disebutkan tadi, agar nelayan sejahtera, karena kasihan pendapatan nelayan disini sangat memprihatinkan, kadang pendapatan mereka hanya kisaran 50 ribu sampai 150 per hari, kadang mujur berlebih dan kadang apes. Belum lagi pembangunan SPDN dinilai kurang tepat, semestinya perahu nelayan bisa langsung mengisi solar ke STPDN tersebut sehingga tidak ada lagi tambahan biaya,” katanya.
Ariansyah berharap kedepan, siapapun nantinya yang akan terpilih menjadi Bupati Madina, maka setiap perencanaan pembangunan wajib dikaji dan rancang sebaik mungkin.
“Jangan asal bangun. menghambur-amburkan uang rakyat, seperti Pasar Rakyat di Desa Sasaran Kecamatan Natal, Pasar Desa di Desa Bintuas, Panti Jompo di Desa Buburan, yang tidak memberikan kontribusi nyata untuk masyarakat, khususnya Pantai Barat, untuk itu siapapun nanti Bupatinya mohon diperhatikan sebelum dibuatkan pembangunannya,” ucapnya mengakhiri.( FS)